Penyanyi laki-laki muda asal India, Dhruv (23), baru-baru ini sukses melangsungkan penampilan debutnya di Indonesia. Pada Minggu (27/7/2023) lalu, Dhruv menjadi salah satu artis yang mengisi panggung festival musik We The Fest 2023 di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.
Ditemui di backstage festival musik We The Fest 2023, sebelum ia tampil, Dhruv menceritakan perasaannya akan tampil di Indonesia untuk pertama kalinya. “Aku merasa sangat bersemangat untuk tampil di Indonesia untuk pertama kalinya. Aku sudah pernah ke Bali dan aku juga punya beberapa teman di Indonesia yang mengirimiku rekomendasi tempat dan makanan, tetapi belum pernah tampil di sini,” kata Dhruv.
Sebelum tampil, Dhruv menonton penampilan Daniel Caesar di panggung yang sama. Salah satu video favoritku di YouTube adalah video penampilan Daniel Caesar di festival Java Jazz dan penontonnya sangat luar biasa. Jadi, aku hanya berharap setidaknya orang menonton tahu lirik dari lagu-lagu yang kubawa,” harap Dhruv.
Dhruv utamanya dikenal dari lagu single pertamanya, “Double Take”, yang diluncurkan pada tahun 2019 dan dua tahun belakangan menjadi viral di TikTok. Lagu “Double Take” kini telah diperdengarkan lebih dari 592 juta kali di Spotify. Musisi yang lahir di London, Inggris dan dibesarkan di Singapura ini menceritakan bagaimana prosesnya dalam menulis dan menghasilkan suatu karya.
“Ketika menulis lagu, aku menghabiskan banyak waktu sendiri dan tempat favoritku adalah coffee shops. Aku suka menaruh ide-ide lirik dan musik di jurnalku dalam waktu yang sangat lama sebelum aku akhirnya memutuskan merekam dan memproduksinya. Semua yang kutulis juga berdasarkan pengalamanku sendiri. Aku rasa satu-satunya alasan aku bisa menulis lagu adalah karena aku terbiasa menulis apa yang aku alami dan kurasa aku tidak akan bagus menulis cerita-cerita fiksi,” cerita Dhruv.
Melawan “stress”
Pelantun “Double Take” ini membagikan pula perjalanannya dalam melawan berbagai stres maupun tekanan yang dirasakannya dalam proses menghasilkan karya ketika saat ini semakin banyak orang yang mengenalinya dan memiliki ekspektasi tinggi padanya.
“Aku rasa sangat penting untuk mengingat bahwa seberapa baik atau buruk, besar atau kecil kreativitasku pada satu hari, itu hanya seperti bad day (hari yang buruk). Aku dulu selalu sangat keras ke diriku sendiri ketika aku memiliki hari yang buruk di studio (rekaman) atau ketika aku nggak bisa menghasilkan sesuatu yang bagus. Aku akan panik dan merasa bahwa aku sudah kehilangan kemampuanku untuk membuat musik, tapi sekarang aku berpikir bahwa itu hanyalah bagian dari proses,” tukas Dhruv.
Cara Dhruv mengingatkan dirinya sendiri dan terus mendorong dirinya untuk tetap termotivasi pun membuahkan hasil. Ia menceritakan bahwa justru lagu terfavoritnya dari apa yang pernah ia rilis bukanlah lagu paling populernya “Double Take” melainkan “Moonlight” , lagu yang ditulisnya setelah ia merilis lagu perdananya.
“Alasannya adalah karena setelah aku merilis lagu pertamaku, aku merasakan banyak sekali tekanan dan ini jauh sebelum lagu itu viral. Setelah lagu itu didengar lebih dari 10 ribu, aku langsung merasa panik karena menurutku angka itu saja sudah sangat banyak,” kata Dhruv.
Dia melanjutkan, ketika menulis “Moonlight”, dirinya sangat stres karena tidak tahu harus merilis apa lalu dia mendengarkan kembali rekaman-rekaman suaranya. Barulah, dia menemukan ide untuk menuntaskan karya ini. “Caraku menyelesaikan karya ini juga sangat menarik. Aku ingat aku menulis bait lagunya di New York dan reff-nya di Singapura lalu semua itu digabungkan. Lagu itu menggambarkan ‘labor of love’ (kerja cinta),” cerita Dhruv.
Album perdana
Setelah menghasilkan karya-karya yang digemari oleh penikmat musik dan sukses dalam karirnya di dunia musik internasional, Dhruv saat ini tengah berada dalam proses akhir meraih salah satu impiannya sejak kecil, yakni mengeluarkan album debut.
“Dalam dua tahun belakangan ini, aku sedang mengerjakan albumku dan aku sangat bersemangat untuk merilisnya. Jadi, goal-ku dalam waktu dekat adalah untuk mengeluarkan albumku untuk didengarkan orang-orang setelah kurang lebih satu tahun aku tidak mengeluarkan lagu. Aku sangat bangga dengan karya-karya yang kukerjakan di album ini,” cerita Dhruv dengan semangat.
Walaupun belum bisa memberitahukan judul dan tanggal peluncuran albumnya, Dhruv membagikan sejumlah bocoran atas dua hal tersebut. “Aku sudah tahu apa judul untuk album debutku, tetapi sepertinya aku belum bisa memberitahukannya. Aku pernah berpikir menjadikan namaku sebagai judul album di awal-awal, tetapi pada akhirnya aku memilih judul yang bisa meringkas isi album tersebut. Aku bisa bilang akan mulai merilis lagu-lagu segera, lebih cepat dari yang orang bayangkan, tetapi tidak besok,” tambah Dhruv dengan tertawa.
Sebagai musisi, dia juga memperhatikan kiprah musisi Indonesia. “Aku rasa ada banyak sekali musik bagus yang datang dari Indonesia. Salah satu musisi Indonesia favoritku adalah Niki Zefanya. Dia sangat luar biasa dan aku sudah menjadi penikmat musiknya selama beberapa waktu. Kita juga bertukar pesan sekali-dua kali lewat Instagram. Aku harap kita bisa berkolaborasi suatu saat nanti,” kata Dhruv.
Penulis: Aurelia Tamirin, Mahasiswa Jurusan Kriminologi, Universitas Indonesia
Fotografer: Abiyu Bayuaji, Mahasiswa Politeknik LP3I Jakarta