Fenomena kenakalan remaja yang semakin merajalela memunculkan keprihatinan mendalam bagi banyak kalangan. Generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa justru tidak berpikir dan bertindak berlandaskan etika dan moral yang kuat.
Ironinya, perilaku menyimpang dinormalisasi seolah-olah hal tersebut merupakan hal yang lumrah untuk dilakukan di masa remaja. Banyak remaja yang merasa gengsi apabila tidak mengikuti tren pergaulan di lingkungannya, sekalipun hal tersebut merupakan hal negatif.
Berkaca dari kondisi tersebut, kelompok 1 tim proyek Mata Kuliah Wajib Kurikulum Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala Semarang yang terdiri dari, Egina Charista Ginting & Yeni Solecha, dan kelompok 6 Anathasia Clariesta Setya Putri dan Marcella Adellia Putri berpartisipasi bagi upaya pembentukan dan penanaman karakter (budi pekerti) pada anak-anak usia dini.
Usaha itu mereka lakukan melalui sosialisasi bagi anak-anak yang bertema “Bersama-sama Membangun Generasi Penerus Bangsa Berkarakter Pancasila” dan “Implementasi Nilai Pancasila Melalui Sosialisasi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia Dini”. Anak usia dini merupakan masa usia emas untuk diajarkan, dididik, dilatih, dan diarahkan menjadi pribadi yang berkualitas. Di masa itulah perlu menanamkan pondasi yang kuat akan etika dan moral.
Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendirian Komunitas Harapan di Semarang. Harapan yang merupakan singkatan dari Hari Anak-anak Bermasa Depan. Harapannya, anak-anak Komunitas Harapan kelak menjadi generasi masa depan yang sukses dan berhasil, bertanggung jawab, menjadi inspirasi bagi orang lain, serta dapat membanggakan orang tua.
Untuk itu, kelompok 1 dan kelompok 6 proyek MKWK STIE Widya Manggala mengajak Komunitas Harapan yang terletak di Kauman, Semarang Tengah untuk bersama-sama melakukan sosialisasi. Kegiatan dilaksanakan hari Sabtu (8/7/2023) pukul 16.00 sampai 17.15, yang dihadiri oleh sekitar 40 anak.
Sebelum sosialisasi dimulai, tim membuat suasana menjadi akrab dan menyenangkan bagi semua peserta dan kakak mahasiswa dengan cara memutarkan kartun anak-anak melalui proyektor. Setelah waktu menunjukkan pukul 4 sore, tim memulai pemaparan materi mengenai pengetahuan umum Pancasila, lambang negara burung Garuda, dan nilai-nilai yang terkandung dalam tiap sila Pancasila.
Setelah itu, dilanjutkan dengan kuis interaktif dan gim bermain peran. Dalam kuis interaktif ditampilkan gambar suatu tindakan, kemudian peserta akan menjawab bersama-sama apakah tindakan tersebut benar atau salah.
Sedangkan, dalam gim bermain peran, kakak mahasiswa meminta dua peserta maju ke depan dan memerankan ilustrasi cerita yang ditampilkan di layar. Lewat kedua sesi tersebut, diharapkan anak-anak dapat lebih memahami akan nilai-nilai tiap sila Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari agar jadi kebiasaan sehingga melahirkan individu yang berbudi pekerti luhur.
Bagian selanjutnya, pemaparan materi mengenai pengembangan kreativitas pada anak. Sesi itu diisi dengan kegiatan melukis dengan jari tangan yang diberi cat ke bidang lukis. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kreativitas anak usia dini.
Selain itu, melalui kegiatan tersebut anak-anak juga belajar untuk mengantre karena harus menunggu giliran melukis.
Anak-anak juga belajar untuk berbagi cat karena cat yang disediakan harus cukup untuk semua peserta. Sekaligus mereka juga belajar untuk menjaga kebersihan karena harus mencuci tangan saat sudah selesai melukis.
Terlihat anak-anak sangat antusias dan bersemangat mengikuti semua rangkaian sesi di kegiatan sosialisasi ini. “Hari ini belajarnya sangat bermanfaat dan kakak-kakaknya seru”, ujar Sinar, salah satu peserta sosialisasi.
Kymal, salah satu pengurus Komunitas Harapan juga mengucapkan terima kasih kepada tim, “Terima kasih banyak kakak-kakak sudah meluangkan waktunya mengajar adik-adik, semoga hasil sosialisasi berdampak baik bagi adik-adik dan kakak-kakak yang menyampaikan.”
Kegiatan tersebut bisa terwujud berkat kesediaan pengurus Komunitas Harapan yang sedia memberi kesempatan kepada tim proyek MKWK STIE Widya Manggala melakukan programnya.
Marcella Adellia Putri, mahasiswa Jurusan Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala Semarang.