Di bawah kubah putih yang berhias cahaya lampu berwarna, Ify Alyssa melantunkan suara merdu dan keyboardnya membawakan lagu “Bermain Hujan” dari album terbarunya Pelita Lara. Penonton dibawa bernostalgia bersama lagu ini, kembali mengenang indahnya kesederhanaan masa kecil. Ify membawakan lagu “Bermain Hujan” sebagai bagian dari penampilannya dalam sesi Young Soul Can’t Be Broken, salah satu rangkaian acara hari pertama Kompasfest 2023: Creation yang diadakan di Senayan Park Senayan, Jakarta, Sabtu (17/6/2023).
Kompasfest merupakan festival kreatif yang bertujuan untuk menginspirasi kaum muda mengembangkan kreativitas dan potensi diri. Konferensi Young Soul Can’t Be Broken menampilkan tiga pembicara inspiratif untuk berbagi pengalaman dan semangat mereka dengan para peserta. Selain Ify Alyssa, ada juga Co Founder Pemimpin.id Dharmaji Suradika dan Direktur Eksekutif Sumut Mengajar Fauza Qadriah.
Dalam kesempatan itu, Ify menceritakan perjalanan kariernya sebagai seorang musisi indie. Pasang-surut dalam berkarya ia hadapi dengan berpegangan pada pilar-pilar penting dalam hidupnya. Salah satu dari pilar itu merupakan kolaborasi yang memungkinkannya membuahkan lagu-lagu indah bersama musisi lain. Suara merdu kembali mengisi ruangan berkubah itu ketika Ify membawakan salah satu lagu hasil kolaborasinya dengan produser musik Ari Renaldi berjudul “Semesta Menari”.
Kepemimpinan
Dalam berkreasi, apa pun bidangnya, kepemimpinan merupakan bagian penting. Oleh karena itu, pada sesi selanjutnya konferensi ini menghadirkan pula Co-founder Pemimpin.id Dharmaji Suradika. Pemimpin.id merupakan start up di bidang pendidikan yang bertujuan membangun kepemimpinan anak bangsa.
Dharmaji Suradika yang akrab dipanggil Aji ini membagikan cara-cara untuk mengembangkan kepemimpinan diri sendiri dengan menekankan pengetahuan seseorang akan tujuan hidupnya, keunikan dirinya, dan moral compass atau arti sukses bagi diri sendiri.
Sebagai akhir kata dalam sesinya, Aji membagikan kutipan dari Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara. “Saya menutup dengan kalimat dari bapak pendidikan nasional kita. Beliau berkata ‘Menjadi terdidik adalah kunci untuk menjadi manusia merdeka. Merdeka dari orang lain, dan juga merdeka dari dirinya sendiri.’ Ketika kita mampu memerdekakan diri kita, menemukan diri kita sendiri, maka potensi terbaik diri kita akan keluar dan karya-karya terbaik kita akan tercipta.”
Sumut mengajar
Semangat menginspirasi para pengunjung Kompasfest 2023 belum berakhir. Selanjutnya, Direktur Eksekutif Sumut Mengajar Fauza Qadriah turut membagikan pengalaman dan pengetahuannya sebagai salah satu pembicara konferensi. Gerakan Sumut Mengajar adalah kegiatan yang memberikan pengalaman bagi pengajar untuk mendidik selama dua minggu di desa atau kabupaten penempatan di Sumatera Utara.
Fauza memaparkan, pentingnya pendidikan yang layak bagi seluruh anak bangsa dan juga berbagi pengalamannya mengajar di daerah pedalaman. Ia bercerita bagaimana anak-anak di pedalaman daerah malas bersekolah karena fasilitas sekolah yang tidak memadai, dan bagaimana rendahnya tingkat pendidikan berpengaruh pada rendahnya kesejahteraan masyarakat.
Semangat dan ketulusannya dalam memajukan pendidikan bangsa bersama Sumut Mengajar berhasil membangkitkan semangat anak-anak di pedalaman Sumatra Utara untuk mengenyam pendidikan. Berbicara tentang perjuangan Sumut Mengajar, Fauza menyampaikan, “Bukan tentang seberapa jauh kita melangkah, tapi tentang ketulusan kecil yang rutin kita kerjakan.”
Konferensi Young Soul Can’t Be Broken menjadi konferensi penutup rangkaian kegiatan hari pertama Kompasfest 2023. Dengan berbagai pemaparan dari tokoh-tokoh inspiratif yang hadir di acara ini, Kompasfest menjadi ajang untuk berbagi semangat dan inspirasi berkreasi.
Penulis: Keira Azzahra, Volunteer Kompasfest 2023, Siswi SMA Kak Seto Pusat
Fotografer: Fatah Shihabul Millah, Volunteer Kompasfest 2023, Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia
Mochamad Riansyah, Volunteer Kompasfest 2023, Mahasiswa Universitas Mercu Buana