Kompasfest 2022 Ajak Anak Muda Melek Finansial

0
175

Untuk mencapai bebas finansial, anak muda harus mampu mengelola keuangannya dengan cermat dan mengusung kesederhanaan dalam hidup. Pengelolaan keuangan penting dimulai sejak usia muda. Hal ini demi tercapainya kebebasan finansial (financial freedom). 

Konsep hidup berhemat atau dikenal dengan frugal living menjadi salah satu topik di dalam kelas daring yang termasuk dalam rangkaian hari kedua Kompasfest 2022 presented by BNI, Sabtu (20/8/2022). Tahun ini, Kompasfest berlangsung secara hibrida. Untuk sesi conference, pelatihan dan kelas bisa diikuti secara langsung di M Bloc Space dan Kala di Kalijaga, Jakarta. Sedangkan, peserta dari berbagai wilayah juga bisa mengikuti kelas daring.

Untuk tema hidup hemat, diisi oleh Samuel Ray, praktisi frugal living, dalam sesi “Try Frugal Living Ti Save More”. Peserta kelas yang tergabung di dalam zoom meeting hadir dengan antusias. Pada awal pembahasan kelas, Samuel mengenalkan konsep frugal living.

“Konsep ini berarti hidup cermat untuk mencapai bebas finansial,” jelas Samuel. Kecermatan ini dilakukan untuk mengelola keuangan yang dimiliki. Konsep ini ternyata populer di kalangan orang-orang yang melek finansial. 

Lebih lanjut, Samuel menjabarkan enam poin yang berkaitan dengan frugal living. Baginya, seseorang harus mampu melakukan budgeting dalam pengelolaan keuangannya. Hal ini demi kejelasan dalam pos keuangan yang dimiliki. Budgeting ini dilakukan agar pencatatan pengeluaran dan pemasukan lebih jelas.  

Secara singkat, ia juga mengatakan bahwa konsep frugal living juga berkaitan ketika kita membeli sesuatu kebutuhan. “Jika kita berbelanja, itu harus mendatangkan suatu kebahagiaan,” tutur Samuel. Jika suatu barang yang dibeli mendatangkan kebahagiaan, hal ini berarti konsumen tidak boros dalam mengelola kebutuhannya. 

Samuel Ray saat menjadi pembicara dalam salah satu sesi daring di Kompasfest 2022 presented by BNI, Sabtu (20/8/2022).

 

Samuel mengatakan, sebuah poin penting agar hidup seseorang jauh dari keborosan. “Uang memang bisa dicari lagi. Tapi waktu yang dipakai untuk mencari uang tidak bisa kembali lagi,” jelasnya. Hal itu lah yang menjadi pegangannya untuk terus berhemat di dalam hidup. 

Konsep frugal living sangat berkaitan erat dengan financial freedom. Kebebasan finansial, menurut Samuel, terjadi ketika pendapatan seseorang terus disisihkan untuk investasi. Hal itu guna memutar uang yang dimiliki agar tidak habis begitu saja.  Selain investasi, seseorang yang telah bebas finansial akan terus berusaha untuk membangun kekayaan dirinya. 

Samuel merinci beberapa cara untuk membangun kekayaan. Seseorang akan berusaha membangun kekayaannya dengan menaikkan pendapatan melalui karier, bisnis, dan juga usahanya. Selain itu, seseorang yang hidup sederhana, hemat, meminimalisasi hobi juga termasuk di dalamnya. Terakhir, seseorang harus mulai berinvestasi dengan pintar dan hati-hati.

Antusiasme peserta kelas dibuktikan dengan pertanyaan yang masuk untuk Samuel. Salah seorang peserta kelas bernama Erga melontarkan pertanyaannya tentang kaitan antara frugal living dan sifat boros seseorang. “Apabila ingin menerapkan konsep frugal living, seseorang harus berusaha membangun kebiasaan,” jawab Samuel. 

Menurutnya, kebiasaan tercipta dari hal-hal kecil yang dilakukan berulang-ulang. Hal-hal kecil sebagai contoh ialah seseorang harus mampu menahan dirinya dalam berbelanja. Tentunya untuk berhemat dan memprioritaskan kebutuhan yang lain. 

Bagi anak muda, Samuel memberikan saran agar mampu menerapkan konsep frugal living di dalam kesehariannya. “Untuk mahasiswa, belajar sebanyak-banyaknya. Dapatkan pola pikir dan mindset untuk berhemat juga sederhana,” jelasnya Samuel. Ia juga berpesan agar anak muda mulai mencari instrumen investasi dasar. 

Di akhir kelas, Samuel berpesan kepada seluruh peserta, “Uang harus bekerja untuk kita, jangan kita bekerja untuk uang”. Ia juga menekankan bahwa kebebasan finansial berada pada tangan masing-masing individu. Mereka lah sendiri yang akan menentukannya. 

Penulis :

Rafi Ramadhan, Mahasiswa Universitas Brawijaya, Magelang dan Magangers Kompas Muda Batch XI