Keindahan sejarah Indonesia sejatinya bukan hanya dinikmati melalui tulisan dan visual saja. Kali ini, Museum Nasional Indonesia berusaha membuat terobosan berupa teknologi video yang menyajikan cerita tentang sejarah Indonesia. Sangat menarik untuk dikunjungi sebagai bagian dari belajar sejarah.
Hal ini sebagai tujuan dari Museum Nasional untuk mengembangkan teknologi sebagai bagian komunikasi budaya Indonesia. Minat pengunjung pun akan naik karena terobosan baru ini. Mereka dapat menikmati keindahan perjalanan sejarah Indonesia melalui teknologi video yang memanjakan mata.
Pameran imersifa ini memanfaatkan teknologi imersif berupa video mapping yang ditampilkan dengan sudut 360 derajat. Ukuran ruangan untuk video mapping ini sebesar 12 m x 21 m. Video mapping yang disajikan berdurasi 30 menit.
Seluruh pengunjung yang hadir di dalam ruangan ini akan merasakan sensasi seolah-olah ada di dalam video. Mereka seakan mengeksplorasi perjalanan sejarah Indonesia. Video tersebut menceritakan banyak hal, mulai dari keindahan alam Indonesia sampai dengan evolusi kehidupan manusia di muka bumi.
Pameran ini mulai dibuka untuk umum pada tanggal 21 Mei 2022. Pengunjung selalu ramai silih berganti. Setiap harinya, imersifa membuka delapan sesi kunjungan. Setiap sesi diberikan kuota sebanyak 35 orang. Pengunjung antusias untuk datang ke sana.
Untuk mendapatkan tiket masuk, penonton harus memesannya melalui website museum nasional. Pemesanan tiket dapat dilakukan pada waktu tertentu. Info pemesanan tiket bisa dilihat di instagram Museum Nasional. Tak perlu merogoh kocek terlalu dalam, pengunjung hanya perlu mengeluarkan budget sebesar Rp10.000,- untuk dapat menikmati imersifa ini.
Hal yang menarik ialah pemesanan tiket imersifa ini harus dilakukan secara cepat. Tiket yang telah dijual akan habis dalam waktu 30 menit. Penonton harus berlomba secara cepat untuk memesan tiket di webiste. Bagi kalian yang ingin memesan tiket, pantau terus instagram Museum Nasional ya.
Penonton yang hadir harus memenuhi protokol kesehatan. Mereka harus memindai kode aplikasi Peduli Lindungi di pintu masuk museum. Penonton yang hadir pun diberi jarak duduk. Jadi, tak perlu khawatir ketika berkunjung ke sini.
Selain sebagai sarana edukasi, ImersifA juga dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi. Penonton berusaha mengabadikan momen terbaiknya sepanjang pemutaran video. Tak jarang mereka selfie secara bersama-sama.
Kini, museum tak melulu soal tempat untuk mempelajari sejarah, museum mulai mentransformasikan dirinya menjadi ruang inovatif tempat belajar. Museum harus mampu menarik minat masyarakat, khususnya Sobat Muda dalam mempelajari sejarah bangsanya.
JAS MERAH!
Jangan sekali-kali melupakan sejarah!
Penulis dan Foto: Rafi Ramadhan, mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang
Comments are closed.