Sudah hampir dua tahun virus Korona menyerang masyarakat Indonesia dan warga di bagian dunia lainnya. Ditengah ketidakpastian kapan pandemi Covid-19 selesai, tidak sedikit orang dari semua kalangan merasa bosan atau merasa stres karena harus beraktivitas dari rumah demi mengurangi angka positif Covid-19.
Rasa bosan, jenuh lebih terasa pada dua bulan pertama pandemi Korana di Tanah Air, kita semua merasa jenuh akan aktivitas yang selalu sama tanpa ada interaksi fisik dengan teman maupun kerabat kerja. Banyak dari kita yang kembali menekuni hobi yang pernah kita sukai dan harus kita tinggalkan karena kesibukan.
Kebanyakan dari kita kembali menekuni hobi yang sempat kita sukai untuk menghilangkan rasa jenuh di tengah masa pandemi. Banyak dari teman-teman saya yang kembali menekuni hobi mereka masing-masing seperti melukis, bermusik, bermain gim, bahkan berbisnis di tengah masa pandemi. Saya pun demikian, karena jadual kuliah yang sangat fleksibel,- perkuliahan dilakukan dengan cara Zoom Call-, membuat saya punya banyak waktu luang. Apalagi saya tidak mempunyai kegiatan di luar perkuliahan atau sekedar berbincang dengan teman setelah perkuliahan selesai.
Hal itu membuat saya cukup bingung mengenai apa yang harus saya lakukan untuk mengisi waktu luang. Walaupun banyak yang memandang masa pandemi secara negatif, saya mencoba untuk melihat sisi positif dari pandemi. Dengan pemikiran itu saya memutuskan untuk kembali menekuni hobi bermusik yang telah lama saya tinggalkan karena sebelumnya sulit mengimbangi waktu antara bermusik, kuliah, dan organisasi kuliah.
Membentuk band
Usai kuliah, saya selalu berkutat di depan komputer hingga larut malam, hanya karena keseruan akan melakukan suatu hobi yang sudah lama saya tidak lakukan. Hari-hari saya habiskan dengan berkuliah, membuat lagu, dan menulis lirik untuk lagu yang saya buat. Beberapa bulan telah berlalu, saya akhirnya memutuskan untuk membuat sebuah grup musik dengan beberapa teman saya yang saya temui selama masa perkuliahan tatap muka. Kami berdiskusi dan selalu membuat lagu setiap hari.
Dengan lagu-lagu yang telah kami buat masing-masing, kami mencoba untuk merilisnya secara luas melalui platform streaming online secara independen. Sebanyak 30 lagu telah kami rilis selama masa pandemi, dan hasilnya cukup memuaskan. Hampir 90 persen dari lagu yang kami rilis telah didengarkan lebih dari 10.000 kali. Kondisi itu membuat kami diundang tampil di beberapa acara musik di Jakarta, Bekasi, dan Bandung, dan juga melakukan podcast dengan beberapa content creator.
Merasa belum puas dengan apa yang telah kami raih dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, saya dan teman-teman kembali membuat lagu dengan tujuan untuk diberikan kepada salah satu label rekaman musik. Semua demo kami selesaikan pada Juni 2021. Bulan september 2021 kami mendatangi sebuahlabel rekaman musik yang berada di Serpong untuk berdiskusi apakah mereka bisa membantu kami. Setelah berdiskusi selama tiga jam, kami mendapat kesepakatan, mereka akan membantu untuk mendistribusikan lagu-lagu yang telah kami buat dan yang akan kami buat.
Tidak hanya menghabiskan waktu dengan membuat lagu, saya dan teman-teman juga membuat media berita daring yang menginformasikan seputar musik dan budaya pop yang sedang ramai dibicarakan. Juga mengisi acara musik dengan menampilkan penata musik (DJ) dari grup di beberapa tempat hiburan malam. Tentu saja acara itu kami lakukan dengan mentaati semua protokol kesehatan.
Banyak waktu luang di masa pandemi ternyata bisa kita manfaatkan untuk meraih resolusi yang tertunda karena waktu luang yang kurang
Selama pandemi berlangsung, tampaknya sangat tidak mungkin bagi kita untuk tidak merasa bingung ataupun stres dan berpikir tentang dampak negatif dari pandemi. Akan tetapi, jika kita melihat sisi positif dari pandemi tersebut, kita sebenarnya dapat memperkaya pengetahuan dan juga pengalaman yang tidak dapat kita capai sebelumnya.
Banyak waktu luang di masa pandemi ternyata bisa kita manfaatkan untuk meraih resolusi yang tertunda karena waktu luang yang kurang. Tidak ada perasaan yang lebih membahagiakan daripada melakukan suatu hal yang kita cintai. Dan di masa pandemi ini kita dapat merasakan itu jika kita menerimanya dengan pandangan positif.
Seperti yang disebutkan dalam kutipan yang sangat populer berikut,
“Never let a bad situation bring out the worst in you. Choose to stay positive and be the strong person that God created you to be!” – Anonymus
Tidak ada dalam setiap hari saya selama masa pandemi merasa menyesal atau menyayangkan akan keadaan yang rumit ini. Kita semua merasa kesusahan untuk melakukan suatu hal, namun, ada hal lain yang bisa kita lakukan untuk setidaknya memperbaiki keadaan untuk ketenangan diri sendiri. Dan ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan ketenangan diri selama masa pandemi berlangsung.
Saya berharap kita semua dapat terus beripikiran positif menghadapi segala rintangan hidup dan tidak merasa bahwa masa pandemi menghindarkan kalian dari tujuan yang sudah kalian tetapkan untuk tahun-tahun ini. Salam saya untuk semua teman-teman agar tetap sehat dan berkarya dalam segala rintangan.
Yasir Amirullah, mahasiswa Jurusan Komunikasi Massa, Binus University