Seminar UMKM dan Sosialisasi Ekowisata sebagai Bentuk Pemberdayaan Potensi Ekowisata Kawasan Pulau Bawean

53
432

Pramuka Sekar Kalpavriksha Universitas Indonesia (Pramuka UI) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertajuk “Pengembangan Ekowisata Berbasis Community Empowerment di Kawasan Pulau Bawean,  Kabupaten Gresik, Jawa Timur”. Pengabdian masyarakat tersebut di bawah bimbingan  Retno Lestari, dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia. Salah satu program dalam pengabdian masyarakat tersebut adalah seminar Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Masyarakat dan Sosialisasi Pengenalan Ekowisata.

Acara sosialisasi dan seminar dihadiri oleh perwakilan dari masing-masing Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Pulau Bawean, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raden Santri Pulau Bawean, Dewan Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Hasan Jufri, dan Ikatan Mahasiswa Bawean Surabaya (Imbas). Kegiatan ini diadakan untuk meningkatkan kesadaran komunitas-komunitas yang ada dalam membangun ekowisata berbasis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan serta pemberdayaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Ipteks) dalam kegiatan ekonomi masyarakat setempat.

Acara sosialisasi dan seminar ini dilaksanakan beberapa waktu lalu di Gedung MWC NU Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean. Acara terdiri dari dua sesi pemaparan materi dari anggota Tim Pengabdian Masyarakat Pramuka UI. Pemaparan pertama disampaikan oleh Mahardhika Hendra Bramasta mengenai penggunaan Google My Business sebagai salah satu platform yang mudah dan terjangkau untuk membantu meningkatkan brand awareness dari produk UMKM masyarakat Pulau Bawean.

Pemaparan materi sosialisasi dan seminar oleh anggota Tim Pengabdian Masyarakat Pramuka Universitas Indonesia

Setelah itu, Tim Pengabdian Masyarakat Pramuka UI mengajak peserta untuk praktik langsung penggunaan Google My Business. Belum banyak peserta yang mengenal Google My Business, sehingga mereka cukup antusias untuk memanfaatkan platform tersebut.

Pemaparan kedua disampaikan oleh Salsabila Isha dan Ilham Qurrota A’yun mengenai “Integrasi Ekowisata dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”. Ekowisata dapat menjaga dan meningkatkan beberapa unsur penting, seperti pendidikan, konservasi, ekonomi, dan wisata itu sendiri.

Maka dari itu, ekowisata memiliki peran penting dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya bagi Pulau Bawean yang memiliki banyak potensi ekowisata. Selain itu, melalui adanya pokdarwis di Pulau Bawean, menjadikan community empowerment memiliki kekuatan tersendiri dalam pengembangan ekowisata setempat.

udirman, warga Pulau Bawean yang menyampaikan pendapatnya mengenai Ekowisata di Bawean.

Sudirman, pengelola penangkaran Rusa Bawean menyatakan mengenai kemampuan Pulau Bawean untuk mengembangkan wisata, tetapi dibayangi dengan ketakutan hilangnya kearifan lokal yang ada. “Jika mengembangkan wisata lokal, Bawean sebenarnya bisa. Namun, dikhawatirkan dengan bertambahnya jumlah wisata asing yang masuk ke Bawean akan merubah budaya lokal dan merusak alam yang ada,” ujar Sudirman.

Menanggapi hal tersebut, para peserta yang lain sepakat mengenai pentingnya menjaga kearifan lokal, seperti budaya asli dan kekayaan alam yang dimiliki. Peran masyarakat diperlukan dalam mengembangkan ekowisata dan menjaga kearifan lokal yang ada di Pulau Bawean.

Melalui kegiatan itu, Tim Pengabdian Masyarakat Pramuka UI berharap masyarakat Pulau Bawean dapat lebih melihat peluang dan potensi ekowisata yang ada, sehingga terdorong untuk memajukan Pulau Bawean menggunakan ekowisata dan UMKM yang dapat dikembangkan kembali.

Ilham Qurrota A’yun, mahasiswa Jurusan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia