Talkshow and Photography 2021: A Photography Skills for Successful Journalist sukses digelar pada hari Sabtu, 20 November 2021. Talkshow ini merupakan salah satu rangkaian acara dari TAP 2021. Sebelumnya, juga ada acara lomba fotografi dengan tema social expression, dan diikuti oleh kegiatan penjurian di hari Sabtu, 13 November 2021. Seluruh rangkaian acara digelar secara daring, melalui Zoom Meeting.
Mengambil konsep talkshow, TAP 2021 mengundang narasumber untuk berbincang mengenai dunia jurnalistik dan fotografi. Narasumber yang diundang merupakan orang-orang yang ahli dalam bidang tersebut. Acara ini mengundang Dita Alangkara, Chief Photographer di Associated Press Jakarta Bureau, serta Heru Sri Kumoro, pewarta foto Harian Kompas.
Pemilihan konsep dan tema acara TAP 2021 tidak dipilih secara sembarangan. Masih ada banyak tema yang bisa diangkat sebagai tema TAP 2021. Namun, ada beberapa alasan mengapa jurnalistik dan fotografi akhirnya dipilih menjadi tema TAP 2021. Pemilihan ini juga didasarkan dengan pertimbangan-pertimbangan yang ada.
“Kita kan mahasiswa program studi komunikasi, itu identitas kita. Di perkuliahan pun kita juga belajar tentang fotografi dan jurnalistik. Jadi, saya pikir tidak ada salahnya kita memilih tema ini,” kata Zaidan Rizqullah Pakpahan, selaku Show Director TAP 2021.
Selain karena identitas, Zaidan juga menilai bahwa dunia foto tidak akan pernah mati. “Kita juga mengajak orang-orang di luar sana, yang gemar mengambil foto, untuk bersama-sama belajar teknik pengambilan foto. Kita juga yakin banyak orang yang hanya sekedar menjadikan hal ini sebagai hobi, tanpa tahu teknik cara pengambilan foto yang benar itu seperti apa,” tuturnya.
Selain lomba dan talkshow, TAP 2021 juga menyelenggarakan donasi, yang akan disalurkan melalui lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) kepada orang-orang yang terdampak pandemi Covid-19.
Talkshow di masa pandemi
Pandemi Covid-19 membuat masyarakat dunia beradaptasi dengan kebiasaan baru. Salah satunya adalah pelaksanaan seminar atau talkshow yang kini dilakukan secara daring. Tentunya banyak tantangan baru yang dihadapi oleh setiap masyarakat. Begitu juga dengan peralihan kegiatan seminar yang awalnya tatap muka menjadi daring. Pihak panitia harus memutar otak agar acara talkshow maupun webinar yang akan diselenggarakan menarik dan tidak membosankan.
“Salah satu tantangan terbesar menyelenggarakan acara secara daring adalah membangun kerja sama tim. Karena koordinasi yang dilakukan secara daring, banyak terjadi miskomunikasi antar anggota. Banyak juga hal-hal sepele yang tidak diperhatikan, yang mana nantinya hal sepele tersebut bisa menjadi suatu masalah yang besar,” kata Zaidan.
Dosen mata kuliah event organizer Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor Leonard Dharmawan S.P.,M.Si juga mengatakan hal yang sama. Pelaksanaan kegiatan ini secara daring memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan. “Tantangan terbasar talkshow atau webinar secara daring adalah tidak adanya interaksi secara langsung antara narasumber dengan peserta. Bagaimana cara mendapatkan suatu kondisi seminar yang kondusif dan efisien tanpa bertemu secara langsung,” tuturnya.
“Pemilihan tema dan narasumber menjadi kunci dalam menyelenggarakan suatu acara. Tema dan narasumber itu bisa membuat sebuah acara menjadi menarik. Seperti acara TAP 2021 ini, mereka tidak hanya menyelenggarakan talkshow, namun juga menyelenggarakan lomba fotografi. Lomba ini bisa memotivasi orang dengan motivasi mendapat hadiah. Tetapi, dari lomba ini para peserta juga bisa mendapat feedback langsung dari para ahli,” ujarnya.
Penulis: Khalila Zahra Maharani, Magangers Batch X, mahasiswi Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
Comments are closed.