Kegiatan Ramadhan di Masa Pandemi

56
411

Bulan Ramadhan kembali menyapa masyarakat muslim di seluruh dunia, termasuk di  Indonesia. Ibadah puasa dan salat tarawih menjadi ciri khas pada bulan yang disebut bulan penuh berkah itu. Tetapi, ada yang sedikit berbeda dengan Ramadhan di tahun ini dan tahun 2020 lalu. Hal ini karena ada pandemi Covid-19.

Banyak aktifitas yang dilakukan harus mematuhi protokol kesehatan. Protokol kesehatan menggunakan masker, jaga jarak, dan tidak berkerumun diterapkan. Penggunaan protokol kesehatan ini bertujuan untuk meminimalisir penyebaran virus. Dan yang terpenting supaya ibadah berjalan aman dan nyaman.

Seperti di masjid Al-Hidayah Kampung Bangmalang, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Di tempat itu  ada pembagian takjil bagi warga kampung, namun setelah mendapat takjil warga langsung membawanya pulang  selepas salat magrib. Menurut warga Bangmalang, Esa Agung Nurrohmat (18),  wakil ketua Karang Taruna Muda Kencana Bangmalang, sekaligus mahasiswa semester dua, prodi S1 Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada,  sistem takjilan dibuat agar mematuhi protokol kesehatan. “Penerapan protokol kesehatan ini agar kegiatan bisa berjalan dengan baik”, ujar Esa, yang masih kuliah semester dua, Program Studi  Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta  pada Selasa (20/04/2021) melalui WhatsApp.

Suasana pembagian takjil

Esa dan muda-mudi kampung Bangmalang lainnya bergantian menjadi petugas di Masjid Al-Hidayah Bangmalang. Biasanya setiap kelompok tugas 5-7 orang per harinya. “Para muda-mudi dari karang taruna ikut membantu pelaksanaan takjilan ini dengan membagikan takjilan, menyiapkan minum, dan mengambil takjil di rumah warga serta bertugas menurut jadwal,” jelasnya.  Di situlah  anak muda  bergantian jadwal tugas per harinya. “Selepas membagikan makan takjil pada warga, selanjutnya kami akan mencuci gelas dan menggelar tikar untuk tarawih,” lanjut Esa.

Hal yang sama juga diutarakan Nor Liana Dewi (18) sekretaris Karang Taruna Muda Kencana Bangmalang, ia juga menuturkan hal yang sama dengan yang dikatakan Esa. “Kegiatan ramadan kali ini, karena ada pandemi jadi sedikit terbatas. Takjilan pun dibawa pulang. Selain itu, tarawih pun juga dilakukan terbatas”, ujar Liana, pada Selasa (20/04/2021) melalui WhatsApp.

Selepas berbuka di Masjid Al-Hidayah Bangmalang Desa Pandowoharjo Pekinewon Sewon, Bantul, Yogyakarta langsung mencuci gelas yang digunakan pada bulan puasa. Foto diambil Selada (20/4/2021)

Lain lagi di Masjid Jenderal Sudirman di Caturtunggal, Depok, Sleman. Pelaksanaan tarawih di sini juga dilakukan dengan berbagai macam syarat. Sugeng Riady (24) salah satu pengurus Masjid Jendral Soedirman sekaligus mahasiswa S2 prodi Studi Agama Fakultas Usluhudin, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,  mengatakan, protokol kesehatan diterapkan dengan jaga jarak, pakai masker, dan sehat.

Mahasiswa program magister (S2) Program Studi Studi Agama Fakultas Usluhudin, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut menjelaskan kegiatan kultum jelang buka puasa pun dilaksanakan secara daring atau online.

Para jama’ah membawa alat solat sendiri dan bergegas pulang usai salat tarawih
Para jamaah membawa alat shalat sendiri dan bergegas pulang usai salat tarawih di Masjid Jendral Soedirman, Sleman.

Sugeng menuturkan kultum jelang buka puasa secara daring  biasanya dimulai jam 17.15 WIB dan ditayangkan melalui platform youtube  MJS Channel. “Kegiatan tadarus juga dilaksanakan secara online dan ditayangkan juga di YouTube. Pelaksanaan tadarus dilakukan selepas salat Tarawih hingga pukul 22.00 WIB,” ujar Sugeng yang ditemui, Minggu (18/4/2021). Tadarus dilakukan secara bergantian dan beberapa orang pun ikut tadarus di pinggir tembok dalam masjid.

Tadarus dilakukan secara bergantian oleh pengurus masjid yang didominasi anak muda. Muhammad Laily Alfissalam (21) pengurus masjid yang juga mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial,  Universitas Negeri Yogyakarta, menyatakan, jika ingin melihat dan mendengarkan tadarus langsung saja kunjungi MJS Channel. “Nanti bisa ikut mengaji bersama via online,” ujar Alfis pada Minggu (18/4/2021).

Banyak harapan yang ia bayangkan pada ramadan kali ini. Harapan agar pandemi segera berakhir. “Ramadan tahun ini terasa berbeda dari tahun yang sebelumnya. Meskipun pandemi belum berakhir, ibadah bisa dilakukan bersama-sama dengan masyarakat sekitar dengan ketentuan protokol yang diterapkan,” kata Alfis.

Fajar Wahyu Sejati, mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta. 

Comments are closed.