Pandemi virus Korona membuat sebagian besar aktivitas terhambat. Salah satunya dalam dunia kesenian, namun, anggota Teater Katak tetap bersemangat menampilkan lakon berjudul “Zeus and The Olympian Gods” sebagai pentas besar virtual pertamanya pada Jumat (26/3/2021) lalu. Pentas dilakukan melalui siaran langsung di kanal YouTube.
Rencana semula pementasan itu akan dilakukan di Gedung Kesenian Jakarta, tetapi produksi ke-62 sekaligus program kerja tahunan Teater Katak itu harus diselenggarakan secara virtual. Hal itu sekaligus mencetak sejarah baru dalam produksi teater Katak.
Teater Katak merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa di Universitas Multimedia Nusantara Tangerang. Para mahasiswa UMN mendirikan teater itu sejak 12 tahun lalu dan sepanjang keberadaannya, para anggotanya sudah mengadakan sedikitnya 60 pentas besar maupun kecil yang menyuguhkan berbagai kisah.
Pementasan pada Jumat malam lalu tersebut dimulai pukul 19.00, menampilkan drama yang berdurasi hampir satu jam. Kali ini mereka mengisahkan kehidupan jatuh bangun Dewa Zeus demi kesejahteraan di Olympus. Vincent Tjeng, pemeran Zeus, berhasil melewati perjuangan menentang ayahnya atas bantuan Hera, Hermes, Hades, dan dewa serta dewi lainnya yang membuka era baru menuju ketentraman. Dengan membeli tiket Rp30.000 melalui akun Karya Karsa milik Teater Katak, penonton dibawa ke zaman lampau dalam kisah bernilai kehidupan yang penuh unsur artistik. Mulai dari tata panggung sampai tata rias, semua khas kehidupan dewa dan dewi Yunani.
Bersama 185 panitia, Pricillia Limbono memimpin jalannya pementasan. Ia dan tim berhasil menjual lebih dari 160 tiket dan mendapat respon positif dari berbagai pihak. Ia mengungkapkan bahwa melalui pementasan ini, diharapkan dapat menghibur dan memberikan inspirasi pada para penonton meski dalam situasi pandemi Covid-19.
Amanda Nirel (20) perwakilan divisi media partner pementasan itu mengaku, seharusnya lakon tersebut dipentaskan pada 2020, tetapi tertunda sehingga baru persiapan selama 4 bulan terhitung mulai Desember 2020 sampai Maret 2021. “Prosesnya sendiri adaptif juga dengan pandemi. Latihan dibagi jadi dua, online dan offline. Khusus [saya] dari divisi media partner kerjanya full online,” tuturnya.
Menurut Amanda, divisinya sudah dalam tahap siap pentas dan bekerja karena telah melalui satu bulan proses post-production. “Kisah drama ini unik dan tentu punya nilai-nilai bermakna yang terbalut dalam unsur artistik yang khas dari Teater Katak sendiri,” jelas Amanda.
“Persiapannya sendiri ya pasti kesehatan dulu, ya, karena ini ‘kan shooting bareng-bareng jadi jangan sampai bawa virus ke orang lain. Kalau persiapan secara keseluruhan, pemain latihan setiap minggu dan tetap sesuai protokol [pencegahan Covid-19] dan peraturan yang ada,” kata Devonseta (22), pemeran Hades.
“Kalau ngomong menariknya, ‘Zeus [and The Olympian Gods]’ ini bisa dibilang pentas seni revolusioner kali, ya, karena penggabungan green screen dan teknologi theatrical pasti menyajikan tontonan yang memanjakan mata. Selain itu, dari segi cerita yang diangkat juga pertama kalinya Teater Katak ambil tema mitologi Yunani dalam skala yang lebih luas. ‘Zeus and The Olympian Gods’ jadi jawaban yang sempurna.” jelas Devon mengenai pementasan itu.
Pementasan bukan sekadar panggung bagi Teater Katak memelihara dan memperlihatkan energi untuk seni. Namun, pementasan adalah arena kolaborasi tim artistik dan nonartistik, kerja sama sponsor, dan dukungan dari Universitas Multimedia Nusantara Tangerang dalam mewujudkan kreativitas yang tak terbatas. Dengan tampil melalui pementasan tersebut, mereka yakin bahwa pandemi tidak sepenuhnya menghambat karya. Kecanggihan teknologi melengkapi visualisasi drama “Zeus and The Olympian Gods”.
Penulis: Kompas Corner Universitas Multimedia Nusantara Tangerang/ Maria Oktaviana.
Editor: Kompas Corner Universitas Multimedia Nusantara Tangerang/ Pathrichia Putriani Syamsury.