Pandemi Covid-19 membuat sebagian besar rencana liburan harus ditunda atau bahkan dibatalkan. Dengan kecanggihan teknologi, kini liburan dapat dimulai dari rumah. Kok bisa ? Iya, kita bisa melakukan wisata virtual yang kian menjadi perbincangan hangat di kalangan anak muda. Cukup satu klik saja, wisata virtual bisa membawa siapa pun berkeliling dunia. Liburan yang semula tertunda tak menjadi masalah lagi berkat hadirnya wisata virtual.
“Tahun ini tidak bisa ke mana-mana. Akhirnya tahu ternyata ada wisata virtual dari rekomendasi teman dan lihat-lihat di Tiktok. Banyak juga teman-temanku yang sudah coba wisata virtual,” ujar Ega Yolanda, mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan Tangerang melalui telepon.
Tangkapan layar laman Google Arts and Culture yang menunjukkan fitur jelajahi Museum MASP dan wisata virtual ke Vietnam. Dokumen diambil dari laman Google Arts and Culture.
Saat ini Google telah menyediakan fitur wisata virtual yang dapat diakses secara gratis dengan hanya bermodalkan jaringan internet, smartphone, komputer, atau pun laptop. Salah satu laman daring yang dapat dipilih yakni Google Arts and Culture. Melalui laman ini, kita dapat berwisata hanya dari rumah saja, dapat melihat pemandangan dan museum-museum di seluruh dunia. Selain itu, kita juga dapat melihat artefak-artefak budaya dengan resolusi yang tinggi.
Google Arts and Culture memakai sistem teknologi dari Google Street View. Dengan kehadiran teknologi ini, kita dapat menuju wisata yang kita inginkan seperti melihat pemandangan dan museum-museum dengan tampilan 360 derajat. Wisata virtual pun terasa lebih nyata dan tidak membosankan.
Tangkapan layar laman Indonesia Virtual Tour yang menunjukkan beberapa wisata Indonesia dengan tampilan 360 derajat. Dokumen diambil dari laman Indonesia Virtual Tour.
Tak hanya di luar negeri, Indonesia juga menyediakan wisata virtual yang dapat diakses lewat laman Indonesia Virtual Tour. Laman wisata virtual karya anak bangsa ini berupa foto tempat-tempat wisata Indonesia dengan tampilan 360 derajat. Terdapat beragam tur yang tersedia seperti tur Museum Wayang, Monumen Nasional, Teater Jakarta, dan lain-lain.
“Awalnya penasaran saja wisata virtual itu seperti apa. Pas searching ketemu Indonesia Virtual Tour. Kemarin saya coba tur Planetarium Jakarta sama tur Taman Fatahillah. Ternyata seru walaupun secara virtual,” kata Ria Litmantoro, mahasiswi Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta melalui telepon.
Tangkapan layar laman Indonesia Travel yang menunjukkan destinasi pilihan virtual dengan tampilan 360 derajat. Dokumen diambil dari laman Indonesia Travel.
Selain itu, Indonesia juga memiliki laman wisata virtual yang tak kalah menarik yaitu Indonesia Travel. Laman resmi dari Pariwisata Indonesia ini menyediakan lebih dari 300 video dan foto dengan tampilan 360 derajat. Terdapat pula beragam informasi, rekomendasi, dan cerita-cerita perjalanan wisata Indonesia. Tur yang tersedia seperti tur Labuan Bajo, Danau Toba, Ujung Kulon, dan lain-lain.
“Kemarin saya coba wisata virtual di Indonesia Travel. Ada banyak pilihan wisatanya dan saya pilih tur Raja Ampat. Enggak nyangka ternyata Indonesia punya website travelling sekeren itu,” tambah Ega.
Keberadaan wisata virtual sedikit mengobati kerinduan travelling di masa pandemi ini. Liburan dari rumah dapat dilakukan dengan mudah, asyik, dan menyenangkan. Kita dapat menikmati indahnya alam sambil belajar dunia seni, mengintip bangunan bersejarah di dalam dan luar negeri, dan belajar berbagai kebudayaan tanpa dipungut biaya.
“Wisata virtual ini menghibur banget. Saya jadi punya bahan-bahan referensi liburan selanjutnya. Informatif juga karena banyak belajar tentang alam dan seni di Indonesia,” ujar Ega.
Penulis: Kompas Corner Universitas Multimedia Nusantara Tangerang/ Pathrichia Putriani Syamsury.
Editor: Kompas Corner Universitas Multimedia Nusantara Tangerang/ Maria Oktaviana dan Juni Darliah Siallagan.
Comments are closed.