CARD FLOURISH, HIBURAN DI MASA PANDEMI

0
523

Halo sobat Muda! apa kabar kalian yang sekarang lagi #dirumahaja? apakah kalian bosan? Tenang aja, kalian bisa mengatasi kebosanan itu dengan menyalurkan minat kalian menjadi hal yang menyenangkan loh.

Waktu luang yang ada saat kita sedang di rumah aja, biasanya kita gunakan untuk tidur dan menonton film kesukaan kita. Supaya hidup kalian tidak monoton, kali ini aku akan mengenalkan kegiatan baru untuk kalian ketahui dan nantinya kalian aplikasikan di rumah masing-masing, sebagai ajang hiburan bagi diri kita sendiri dan juga orang lain yang melihatnya.

Apakah sobat muda sudah pernah mendengar istilah ‘Card Flourish’? Bagi kalian yang belum tahu apa itu Card Flourish, jangan bersedih dulu, kali ini aku akan menjelaskannya secara singkat kepada kalian. Card Flourish adalah suatu kegiatan di mana kartu seolah-olah menempel di tangan bak lem yang melekat dan bisa dijadikan berbagai bentuk yang menarik.

Card Flourish dengan sulap kartu itu berbeda loh. Namun, di dalam permainan sulap, diperlukan juga keahlian Card Flouris untuk memperindah penampilan. Orang yang ahli dalam melakukan dan mengembangkan teknik Card Flourish disebut Cardist (Card Artist) atau Flourisher, sedangkan orang yang ahli dalam melakukan trik-trik sulap menggunakan kartu disebut Cardition.

Perbedaan mendasar Card Flourish dengan sulap adalah pada kata ‘manipulasi’. Tidak ada manipulasi di dalam permainan Card Flourish, keahlian dalam menyusun kartu menjadi bentuk yang artistik adalah kunci utamanya, sedangkan dalam dunia sulap, manipulasi sangat dibutuhkan untuk melancarkan aksinya. Manipulasi utama yang terdapat dalam trik sulap kartu adalah Misdirection (pengalihan perhatian penonton) dengan Sleight of Hand (kecepatan tangan).

Kartu khusus yang digunakan dalam permainan Card Flourish.

Biasanya, dalam trik sulap juga dibutuhkan alat-alat khusus yang di sebut Gimmick, sedangkan Card Flourish adalah murni suatu keahlian keterampilan tangan. Orang yang sudah ahli biasanya menggunakan kartu khusus dalam permainan Card Flourish. Kartu khusus yang digunakan memiliki tekstur yang lebih licin dan memiliki desain yang unik agar lebih indah dipandang mata. Untuk pemula, kartu-kartu biasa seperti yang mudah didapatkan pada warung di sekitar rumah, dapat digunakan sebagai awal dalam berlatih Card Flourish.

Belajar Card Flourish tidaklah sesulit seperti yang kalian bayangan. Dengan belajar dasar-dasar gerakan dalam Card Florish, kalian akan bisa melakukan gerakan-gerakan variasi sesuai keinginan kalian. Lalu, bagaimana mengolah kartu tersebut, sehingga terlihat lentur dan tidak jatuh dari genggaman tangan? Tenang sobat muda, sebentar lagi aku akan menjelaskan teknik-teknik dasar dalam permainan Card Flourish.

Salah satu variasi permainan Card Flourish yang bisa dilakukan saat #dirumahaja. Foto : ARSIP PRIBADI

Berikut beberapa trik dasar dalam permainan Card Flourish:

Cuts
Cuts, trik dasar dalam permainan Card Florish dimana satu pack kartu dibagi menjadi beberapa bagian, kemudian bagian-bagian itu diputar dan diacak satu sama lain dengan gerakan yang indah dan cepat.

Fanning
Fanning adalah gerakan, di mana kartu dapat dibuat menjadi kipas (setengah atau tiga perempat lingkaran) dari kartu yang berada di tangan. Untuk mempermudah gerakan Fanning, disarankan untuk memakai kartu dengan kondisi yang baik. Ada juga Fanning Powder semacam serbuk yang dapat ditaburkan di kartu untuk mempermudah dalam melakukan Fanning.

Shuffles
Shuffles adalah gerakan mengacak satu pack kartu, dengan tujuan mengubah susunan dan urutan kartu dalam sebuah deck. Dikenal pula istilah False Shuffle dalam dunia sulap, di mana kartu diacak tanpa merubah urutannya.

Untuk mempelajari secara intens permainan Card Flourish, sobat muda bisa bergabung dengan komunitas-komunitas di sekitar rumah kalian. Anda juga dapat mendalami permainan Card Flourish ini melalui video-video tutorial di jejaring internet, atau untuk lebih mudahnya, kalian bisa lihat disini.

Penulis: Steven Satria Putra, Mahasiswa S1 prodi Filsafat Keilahian di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta.