Maya Hasan Bawakan Hits ABBA yang Tak Lekang Oleh Zaman

0
214

Musisi Maya Hasan turut meramaikan panggung Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2020 pada Sabtu, (29/2/2020) di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta. Memainkan harpa sebagai alat musik andalannya, Maya membawakan tembang-tembang hits milik kelompok musik legendaris, ABBA. Ditemani beberapa pemain musik pendukung lain, lagu-lagu yang Maya bawakan merupakan hasil aransemen ulang sehingga tetap memiliki nuansa musik jazz, sesuai dengan tema acara malam ini.

Aksen jazz beserta elektronik dan alternatif yang berpadu dengan indah juga berhasil menonjolkan musik-musik itu tidaklah tertinggal oleh zaman. Penampilan Maya yang bertajuk “ABBA Revival by Maya Hasan” berhasil menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan.

Dibuka dengan lagu “Money, Money”, Maya berhasil membangkitkan semangat penonton untuk kembali mengenang mahakarya ABBA. Busana berwarna cerah nan gemerlap khas tahun ’70 sampai ’80-an yang jadi tema busana utama dari penampilan malam itu membuat penonton semakin bisa bernostalgia dengan ABBA dan eranya. Maya tampil dengan gaun silver berbalut outer berumbai hitam yang gemerlap. Sementara, dua backing vocals tampil dengan jaket berumbai berwarna cerah, kuning dan pink.

Seiring penampilan berjalan, jumlah penonton kian bertambah. Tak sedikit orang yang hadir bersama keluarga kecilnya. Terlebih lagi para orang dewasa yang ingin mengenang lagu-lagu di masa mudanya.

Maya Hasan (tengah) dan tim musiknya dalam penampilan bertajuk “ABBA Revival by Maya Hasan” di Be One Hall Jiexpo, Kemayoran. Foto: Kaleb Sitompul

Uniknya, bukan hanya orang dewasa yang sempat mengalami langsung ketenaran ABBA di tahu ’70 sampai ’80-an, banyak anak muda yang hadir menyaksikan penampilan Maya. Ternyata, Maya memang memilih untuk membawakan lagu-lagu ABBA dengan pertimbangan luasnya kalangan yang menikmati karya mereka.

“Saya mau membawakan lagu milik super band yang bisa lintas generasi. Akhirnya, saya pilih ABBA,” ujar Maya di jeda penampilan sebelum membawakan lagu-lagu berikutnya.

Terlebih lagi seri kedua film musikal “Mamma Mia!” yang bertajuk “Mamma Mia! Here We Go Again” baru saja dirilis pada tahun 2018 lalu. Genre pop yang diusung film beserta lagu-lagu yang ditampilkannya itu sedikit banyak telah membuat kalangan anak muda mulai menaruh perhatian pada musik-musik ABBA. Maya Hasan dan tim berhasil memanfaatkan momentum tersebut.

Penonton dari kalangan anak-anak muda terlihat gembira kala menonton penampilan Maya Hasan. Foto: Kaleb Sitompul

Bukan hanya lagu-lagu yang dibawakan, semangat lintas generasi itu ternyata turut Maya wujudkan dengan para pemain musik yang menemaninya di atas panggung. Produser musik, pemain keyboard, hingga pemain drum yang menemani Maya malam itu adalah anak-anak muda.

“Yang lintas generasi bukan cuma lagunya. Saya bahkan kenal salah satu pemain musik di sini lewat ibunya,” tambah Maya.

Di tengah penampilan, Maya juga berkolaborasi dengan seorang pemain harmonika muda yang diperkenalkan bernama Rega Dauna.

Dari kerumunan penonton, beberapa kali terdengar teriakan beberapa orang anak muda yang menyerukan kecintaan mereka pada Maya, maupun menyerukan keseruan penampilan malam itu.

Penonton dari kalangan anak muda terlihat asyik bergoyang ketika lagu Dancing Queen dimainkan. Foto: Kaleb Sitompul

Alexis Francesca, 15 tahun, adalah salah satu anak muda yang turut menikmati penampilan Maya malam ini. Alexis yang telah sering mendengarkan ABBA sebelumnya ini menilai penampilan Maya malam ini sangatlah menarik karena dibawakan dengan instrumen yang unik, yaitu harpa. Aransemen lagu-lagunya juga dibuat sangat unik hingga berhasil membuat atmosfir menjadi sangat menyenangkan.

Meski mulai menyukai ABBA karena sang ibu yang sering mendengarkannya, siswi SMA Sang Timur ini tidak menilai bahwa musik-musik ABBA itu hanya untuk para orang tua. Kata Alexis, “Musik-musik ABBA itu timeless dan bisa masuk ke segala range umur. Meski sudah lama, lagu-lagu ABBA itu enggak ketinggalan zaman. Apalagi lagu ‘Dancing Queen’.”

Ditutupnya penampilan hari itu dengan lantunan lagu “Super Trouper” dan “Dancing Queen” berhasil membuat penonton semakin asyik berdendang. Penonton bertepuk tangan riuh kala Maya membungkukkan badan dan menutup penampilan malam itu. Maya Hasan dan timnya telah berhasil menghadirkan jazz dalam bentuk penampilan yang tak biasa. Hal itu membuktikan bahwa sentuhan tangan yang tepat membuat musik bisa menjadi pemersatu banyak orang dari berbagai kalangan dan generasi.

Reporter: Selma Kirana Haryadi, Mahasiswa Program Studi Jurnalistik, Universitas Padjadjaran, Bandung

Fotografer: Kaleb Octavianus Sitompul, Mahasiswa Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta

Hans Immanuel, Mahasiswa Fotografi, Lasalle College Jakarta