Sebanyak 28 mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Jabodetabek, Sabtu (1/2/2020), dilantik menjadi Duta Inklusi Keuangan di Ruang Serba Guna, Perpustakaan Nasional Jakarta. Program duta inklusi itu merupakan inisasi Asian Development Band, didukung pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Para duta berasal dari 10 kampus di Jabodetabek, yakni Universitas Indonesia, Institut Tazkia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Sampoerna, President University, Universitas Pertamina, Universitas Islam Negeri Jakarta, Universitas Bakrie, Universitas Negeri Jakarta, dan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
Para mahasiswa yang menjadi duta sebelumnya sudah menjalani masa pelatihan selama tujuh minggu dan mengikuti kelas daring serta diberikan modul pembelajaran. Duta Inklusi Keuangan memasuki tahap awal tugasnya dengan mengimplementasikan pemahaman inklusi keuangan kepada masyarakat umum terutama di lingkungan kampus.
Sebelum dillantik, para calon Duta Inklusi Keuangan melakukan presentasi mengenai proyek yang akan dilakukan selama menjabat sebagai Duta Inklusi Keuangan. Mulai dari program advokasi hingga riset dipilih sebagai langkah untuk meningkatkan kesadaran inklusi keuangan masyarakat.
Walaupun terbilang organisasi baru, sebenarnya inisiasi inklusi keuangan sudah dilakukan sejak 2018 oleh Asian Development Bank (ADB) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Peran Duta Inklusi Keuangan nanti akan menjadi contoh di lingkungan kampus dengan melakukan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran mengenai inklusi keuangan.
Savira Qurrata Aini, Project Coordinator DIKA menjelaskan ingin melihat anak muda sebagai penerima manfaat dari program-program berperan aktif meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
“Kami ingin pemuda tidak hanya menjadi penerima manfaat saja, dikasih edukasi, sosialisasi, mendapat merchandise, atau dikasih fasilitas saja. Tetapi, kami ingin anak muda itu dimobilisasi atau digerakkan untuk melakukan peran aktif. Mereka menjadi orang yang melakukan kampanye untuk membantu mempromosikan, membuat kegiatan, melakukan aksi nyata,” kata Savira.
Sementara Puji Iman Siagian, Kepala Sub-bagian Penelitian Inklusi Keuangan OJK berharap Duta Inklusi Keuangan yang sudah mendapat pembekalan dapat menginspirasi mahasiswa yang lain dan tidak berkecil hati dalam menjalankan proyek yang dipilihnya. “Jangan berkecil hati sama proyek kalian. Kalian adalah bagian dari strategi nasional. Perpanjangan strategi ekonomi Indonesia untuk Indonesia yang lebih baik,” tegasnya.
Masih pada kesempatan yang sama, Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), Aisyah Novanarima mengapresiasi para Duta Inklusi Keuangan dan adanya DIKA Forum. “Saya mengapresiasi kerja keras teman-teman DIKA dan DIKA Forum karena diadakan di waktu yang tepat. Dalam minggu yang sama Presiden memberikan arahan kepada ketua dan wakil ketua DNKI mengenai inklusi keuangan,” ujarnya.
Nur Kamilah, mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Jakarta
Comments are closed.