Berkarir selama 11 tahun di dunia musik, penyanyi Afgansyah Reza yang populer dengan nama Afgan, memutuskan istirahat dulu dari dunia musik. Sebelum memutuskan vakum, Afgan sudah mengadakan konser Satu Dekadenya pada 9 Agustus 2019 dan konser Inspirasi Afgan di Malaysia 5 Oktober 2019. Keduanya merupakan konser dengan kepentingan komersil terakhir pria kelahiran Jakarta itu, sebelum dia vakum.
Meskipun sedang dalam masa vakum, penyanyi berusia 30 tahun itu tak menolak untuk tampil menyanyi di aksi sosial, untuk membantu sesama. Ia mempersembahkan konser amal untuk pertama kalinya yang bertajuk “Konser Amal Afgan di M Bloc Live House Jakarta, pada Jumat (24/1/2020) malam.
Konser Amal itu merupakan aksi sosial dari Afgan untuk menghimpun dana bagi para siswa dalam bentuk beasiswa sekolah. Banyak dari Afganisme (nama fans Afgan) yang turut membantu dengan membeli tiket konser itu.
Sebelumnya Afgan pernah bekerjasama dengan pihak Kitabisa.com untuk melakukan aksi sosial dalam bentuk lain. Aksi itu berupa melakukan kampanye untuk mendorong masyarakat membantu dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Kali ini, Afgan ingin melakukan hal lain dalam aksi sosialnya yakni pengumpulan dana secara langsung.
Pada konser amal kemarin ia langsung mengguncang para Afganisme dengan lagu berjudul “Jalan Terus”. Usai menyanyikan lagu kedua, “Katakan Tidak”, Afgan menyapa sejenak para penggemar yang hadir di konsernya.
“Halo selamat malam semua. Selamat datang di konser amal Afgan,”sapanya dari atas panggung. Usai menyapa para penggemar, Afgan melanjutkan konser dengan melantunkan “Lenggang Puspita” dan “Heaven”. Di jeda kedua, Afgan kembali menyapa penonton dan menuturkan nominal donasi yang telah berhasil terkumpul.
“Gue happy banget kali ini. Kita berhasil mengumpulkan Rp 215 juta untuk membantu anak yang putus sekolah. Kalian hadir bukan cuma untuk having fun, tapi membantu mereka yang putus sekolah. Semoga ini bukan konser amal terakhir untuk saya” ucap Afgan.
Setelah mengumumkan besar nominal donasi, Afgan melanjutkan dengan lagu kelima yang berjudul “Heal The World” milik mendiang Michael Jackson. Sebelum melantunkan lagu itu, ia mempersembahkan video tentang perjalanannya sewaktu di Yogyakarta bersama Adik Bintang (sebutan untuk anak-anak sekolah di Yogyakarta yang mendapat bantuan bea siswa dari Afgan untuk sekolah). Video itu menceriterakan perjuangan Adik Bintang Afgan saat berangkat ke sekolah.
Terinspirasi
Terinspirasi dari kedua siswa asal Yogyakarta yang bekerja keras untuk berangkat ke sekolah, Afgan kemudian mengadakan konser amal pertamanya. “Saya dengar cerita mereka untuk bersekolah itu perjuangan banget. Butuh waktu berjam-jam terus mesti melewati hutan, tapi mereka tetap tidak putus asa untuk sekolah. Itu yang buat saya terinspirasi,” kata Afgan setelah memutar videonya.
Rasa bahagia penyanyi pria itu muncul lagi ketika tahu seluruh tiket pertunjukan yang dijual sold out. Hasil penjualan tiket tersebut mencapai Rp 215 juta berkat bantuan para fans dan juga pihak platform galang dana. Nanti seluruh hasil penjualan tiket konser akan didonasikan untuk Adik Bintang binaan Hoshizora Foundation, yayasan profesional independen di Yogyakarta dalam bentuk beasiswa untuk jenjang SMA dari kelas 10 sampai 12.
Selain itu, momen tersebut sekaligus menjadi peluncuran situs penggalangan dana milik Afgan. Situs tersebut akan berisi program-program positif untuk membantu sesama. “Saya juga merilis website, afganfund.com, berisi hal-hal yang saya sangat peduli sekali seperti medication untuk orang yang sakit, edukasi untuk para adik-adik dan enviromental issue. Mudah-mudahan bisa maksimal. Nanti kami akan eksplorasi lagi kampanye apa yang bisa kita lakukan,” ujarnya.
Setelah mendapat pengalaman baru dengan terjun langsung, melihat situasi yang terjadi, mendengarkan cerita dari siswa yang kurang beruntung dari sisi ekonomi, tetapi tetap bersemangat sekolah Afgan ingin mengadakan konser amal lagi. Ia berharap semakin banyak orang baik yang mau membantu mereka yang membutuhkan bantuan.
Yoshi Bagas Raharjo, mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum dan Komunikasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
