Himpunan mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Pakuan Bogor Sabtu dan Minggu (30-1/11-12/2019) lalu menggelar kampanye informasi obat 2019 yang berbarengan dengan peringatan hari HIV/AIDS sedunia di lapangan Sempur dan gedung pertemuan di kampus Universitas Pakuan. Hari pertama dilaksanakan seminar mengenai “Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang” (DAGUSIBU) oleh Erie Gusnellyanti dari Kementerian Kesehatan.
Masih pada hari yang sama, Ermy Oktaviani, dosen Fakultas Farmasi Universitas Pakuan menyampaikan ciri, dampak, penanganan dan cara pencegahan HIV/AIDS. Pelaksanaan acara pada hari kedua dilanjutkan dengan kampanye obat di lapangan Sempur, Bogor.
Dalam seminar itu, Erie menyampaikan, adanya masalah dalam penggunan obat di masyarakat salah satu karena faktor penggunaan obat terbatas tanpa pengetahuan dan informasi memadai.
Tindakan tersebut menyebabkan masalah kesehatan baru. Misalnya dosis berlebihan. Ermy juga menjelaskan bahwa human immunodellciency virus (HIV) adalah virus peyebab AIDS yang melemahkan sistem kekebalan tubuh (sel darah putih), sehingga orang yang terinfeksi HIV mudah diserang berbagai penyakit yang dapat mengancam hidupnya.
Meskipun HIV/AIDS belum bisa disembuhkan tapi bisa dicegah dan dikontrol. Selain itu ia juga menjelaskan bahwa HIV bisa ditularkan dari cairan dalam tubuh seperti sperma, darah, cairan anus, dan ASI.
Kegiatan kampanye informasi obat 2019 ini mengusung tema meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan obat dengan tepat serta memberikan pengetahuan terhadap penyakit HIV/AIDS. Ketua pelaksana kampanye, Hera Rahmawati mengatakan acara itu merupakan wujud pengabdian kepada masyarakat setelah ia dan kawan-kawannya sebagai mahasiswa yang sudah mendapatkan pendidikan di bangku kuliah. Ia dan mahasiswa lain juga ingin meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan obat.
Menurut Hera, perbedaan kegiatan Kampanye Informasi Obat tahun ini dan tahun lalu ada pada kampanye obat tahun lalu masih menyatu dengan program kerja lain (Farmasi Day), sedangkan tahun ini tidak. Selain itu, tahun ini dilaksanakan dengan memperingati hari HIV/AIDS sedunia. Ia berharap acara yang memberi banyak manfaat bagi mahasiswa dan masyarakat pada umumnya itu, tahun depan bisa terselenggara kembali.
Amanda, salah satu warga yang mengikuti rangkaian acara kampanye berpendapat, acara itu sangat mengedukasi masyarakat yang memang belum tahu cara pemakaian obat. “Banyak orang yang kayak mengobati diri sendiri tanpa tahu cara yang benar. JadiĀ dengan adanya kegiatan ini masyarakat menjadi tahu penggunan obat secara benar,” kata Amanda. Ia berharap kegiatan tersebut harus lebih luas lagi dalam menarik masyarakat. Apalagi sebenarnya mengunsumsi obat yang tidak diresepkan bisa membahayakan pemakainya.
Vera Novia Wijayanti, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Budaya, Jurusan Jurnalistik, Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pakuan Bogor