Himpunan Mahasiswa Teknik Planologi Universitas Pakuan, Bogor, Sabtu (16/11/2019) lalu mengadakan acara Agroforestri Untuk Kemandirian Desa Karacak. Acara tersebut meghadirkan tiga pembicara ahli lingkungan yakni Kepala Bidang Holtikuktura Dinas Pertanian Kabupaten Bogor Ida Sriwidaningsih, Perwakilan Bidang Sumberdaya Alam Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor Puji Mardiana dan akademisi Dr Mujio.
Ketua pelaksana acara, Raka Alfarithsi Lesmana mengatakan, tujuan agroforestri berkait dengan Peraturan Pemerintah Kabupaten Bogor mengenai agropolitan. Diskusi itu berawal dari adanya peraturan pemerintah kabupaten Bogor No.11 tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor yang menetapkan kecamatan Lewiliang sebagai kawasan agropolitan.
“Di sini kami mencari desa yang benar-benar potensial, potensinya untuk menunjang agropolitan ini. Dan kami ketemu Desa Karacak, dari desa ini kami kemudian melihat sebenarnya memiliki potensi namun belum bisa dimunculkan lebih bagus karena terkait tetapi ada kekurangan data-data tentang potensi dan kendala yang ada di situ,” ujar Raka. Ia dan kawan-kawannya kemudian membuat buku profil desa tersebut.
Pada kesempatan itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bogor berharap agar program agroforestri ini dapat memberi dorongan bagi warga desa Karacak untuk pengembangan pembangunan di kawasan mereka. “Kalau potensi dari sudut pertanian selain sumber daya manusianya yang ada kelompok-kelompok tani, juga dari segi sumber daya alamnya terutama tanaman manggis,” kata Ida. Ia menyebut, produksi manggis dari desa Karacak bagus dan sudah masuk ke komuditas ekspor ke luar negeri seperti Cina.
Diskusi itu dihadiri warga desa Karacak, kelompok-kelompok tani, dan mahasiswa baru jurusan teknik planologi yang ingin belajar mengenai tata ruang wilayah Kabupaten Bogor. Diskusi semacam itu merupakan yang ketigakalinya diadakan di desa tersebut.
Pada tahun ketiga ini, himpunan mahasiwa teknik planologi meluangkan waktu selama lebih dari satu bulan untuk mempelajari, mengamati dan mengeksplorasi potensi agroforestri Desa Karacak. Mereka juga menyusun profil desa yang terdiri dari peta potensial desa, peta administrasi, peta penggunaan lahan dan laporan hasil pengamatan desa.
Menanggapi kegiatan itu, Plt Kepala Desa Karacak Ai berharap, lewat diskusi, desa Karacak bisa bangkit untuk mengembangkan objek wisata. Terkait sarana prasarana infrastruktur, Ai menjelaskan akan ada pembangunan jalan lebih dari 2000 m. “Saya berharap teman-teman mahasiswa bisa terus membantu kami dengan cara membagikan ilmunya,” harap Ai.
Meski pun buah manggis menjadi andalan warga desa Karacak, namun mereka merasakan kendala cuaca tak menentu. Musim kemarau menjadi penyebab dibalik kecilnya produksi manggis di desa itu. Dalam kegiatan tersebut, aparat dan warga desa Karacak mengajak peserta berkeliling sekaligus menyinggahi perkebunan manggis dan durian yang ada. Melalui diskusi yang panjang, perwakilan petani Keracak berharap mahasiswa bisa terus mau belajar dan bersinergi dalam mengembangkan sektor pertanian dan perkebunan desa itu.
Zintan Prihatini, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Budaya Universitas Pakuan Bogor.