Daya Guna Sampah Agar Tak Jadi Limbah

    0
    667

    Pernahkah kita berfikir, berapa banyak sampah yang kita hasilkan setiap hari? Mulai dari sampah bekas makanan, hingga produk yang tidak bisa dipakai dalam jangka panjang seperti sikat gigi. Apalagi dengan bahan yang sulit di daur ulang seperti plastik, limbah yang terus menumpuk.

    Penelitian dari World Wide Fund (WWF) pada tahun 2018, sikat gigi plastik membutuhkan waktu 500 tahun untuk bisa terurai. Waktu yang sangat lama ini membuat kita tidak mungkin bisa menunggunya terurai. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memanfaatkan dan menggunakan ulang sampah yang kita hasilkan sehari-hari.

    Contoh produk hasil daur ulang sampah yang dihasilkan oleh Kertabumi Klinik Sampah yang ditampilkan di Jakarta, Rabu (13/11/2019). Foto: Nashya Tamara

    Salah satu contoh daur ulang sampah misalnya kegiatan mengolah sampah yang dilakukan oleh Kertabumi Klinik Sampah yang ditunjukkan saat peluncuran Pepsodent Natural Bamboo di Jakarta, Rabu (13/11/2019) lalu. Sabrina, Project Coordinator Kertabumi Klinik Sampah menjelaskan, sebenarnya sampah plastik yang sulit terurai bisa dimanfaatkan kembali dengan langkah mudah yang bisa dilakukan di rumah.

    Bahan yang paling sering mereka manfaatkan kembali adalah kantong plastik. “Banyak trial and error. Mencoba dan belajar cara mengolah sampah sampai menemukan cara daur ulang yang mudah dilakukan,” katanya.

    Seorang peserta workshop pengolahan sikat gigi bekas sedang mencabut bulu sikat. Foto: Nashya Tamara

    Siapa sangka, gagang sikat gigi plastik bekas yang menjadi sampah bulanan setiap orang, ternyata bisa dimanfaatkan kembali menjadi sebuah gelang dengan mudah. Caranya dengan mencabut seluruh bulu sikat gigi menggunakan tang kecil lalu dipanaskan dengan cara direbus didalam air mendidih. Setelah direbus selama 5-10 menit, sikat gigi akan menjadi lentur dan mudah dibentuk.

    Menggunakan handuk, bentuk perlahan sikat gigi menyesuaikan ukuran pergelangan tanganmu. Pastikan membentuk sikat gigi saat sudah lentur, karena kalau tidak sikat gigi bisa patah saat dibentuk. Mengolah sampah tanpa peralatan yang rumit sangat bermanfaat bagi Uveh, salah seorang peserta workshop mengolah sampah.

    Suasana workshop mengolah sikat gigi bekas yang diselenggarakan Pepsodent bekerjasama dengan Kertabumi Klinik Sampah dan National Geographic di Jakarta, Rabu (13/11/2019). Fotografer: Nashya Tamara

    “Jadi tahu mau memanfaatkan sampai rumah tangga untuk apa. Ternyata daur ulang bisa dilakukan dengan mudah,” ujar Uveh yang juga bagian dari Trashbag Community, sebuah komunitas yang peduli dengan sampah di gunung.

    Bermodalkan kreatifitas, masih banyak sampah lainnya yang bisa kembali memiliki nilai guna. Selain memilah sampah sesuai kategorinya, pengelolaan sampah juga menarik bahkan bisa kita gunakan kembali. Yuk, mengolah sampah yang ada di rumah supaya tidak sia-sia!

    Nashya Tamara, mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi, Jurusan Jurnalistik, Universitas Multimedia Nusantara Tangerang (Banten), saat ini sedang magang di Kompas Muda Harian Kompas.