Kabaret, sebuah pertunjukan kolosal yang dapat menyajikan aneka penampilan, mulai dari komedi hingga sandiwara, semua tersaji. Sebagai sebuah pertunjukan, kabaret tentu terdiri dari berbagai komponen yang saling melengkapi satu sama lain. Heterogenitas komponen yang terdapat dalam kabaret akan membuatnya menjadi lebih berwarna dan menarik untuk dilihat. Keberagaman komponen tersebut juga menjadikan kabaret sebagai tempat yang terbuka akan perbedaan dan keberagamaan.
Berangkat dari kesadaran akan perlunya penghargaan terhadap keberagaman dan perbedaan, acara Festifrance 9 yang diselenggarakan program studi Sastra Perancis Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia mengangkat tema ‘keberagaman dalam kabaret’.
Tema itu bertujuan untuk mengenalkan negara Perancis sebagai negara yang plural dan toleran. Selain itu, acara ini bertujuan pula sebagai ajang untuk mengajak masyarakat Indonesia mengapresiasi perbedaan karena Perancis merupakan negara yang beragam, sama seperti Indonesia.
Dengan mengangkat tagline “embrassons nos différents” yang artinya ayo kita memeluk perbedaan kita, Festifrance berupaya mengajak masyarakat untuk menjadikan perbedaan yang hidup di tengah masyarakat sebagai pemersatu bangsa. Dengan demikian, harmoni akan muncul dalam kehidupan bermasyarakat.
“Pesan secara umum yang ingin disampaikan acara ini adalah ajakan untuk melihat perbedaan dari perspektif yang lebih positif. Bukan sebagai sumber konflik yang menciptakan segregasi di masyarakat, melainkan, sebagai sesuatu yang perlu diterima dengan tangan terbuka,” jelas Diella A. Nasution, Project Officer Festifrance 9.
Bertempat di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, acara yang diselenggarakan pada 17-18 oktober 2019 lalu itu menyajikan beberapa kegiatan yang menarik. Salah satunya adalah Un Morceau La France Gouter Les Pattiseries. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang memberi kesempatan kepada pengunjung untuk menikmati lezatnya kue pastri khas Perancis.
Cukup dengan membayar Rp10.000,- pengunjung sudah dapat mencicipi tiga hingga lima jenis kue pastries. Wah, murah banget ya! Perut kenyang, mulut senang hehehe. Selain itu, terdapat pula talkshow Le Theatre Pour La Divirsite yang mengangkat tema pertunjukan seni dan keberagaman. Diskusi yang diangkat dalam talkshow ini adalah bagaimana cara mengemas pertunjukan yang menarik dan dapat menyebarkan value yang berupaya diangkat pertunjukan tersebut.
Keberagaman merupakan suatu realita dalam kehidupan kita hari ini. Sebagai bagian dari masyarakat yang majemuk, sudah sepantasnya kita terus berupaya untuk merajut persatuan dalam perbedaan-perbedaan yang ada. Semoga dengan terlaksananya Festifrance 9 ini dapat meningkatkan kesadaran kita akan arti kebhinekaan dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.
Satriyo Febriyanto, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan magangers Kompas Muda Harian Kompas