Pee Wee Gaskins Band Pemantik Pembuat Klimaks

0
967

Pee Wee Gaskins tampil pada hari ketiga Synchronize Festival 2019, Minggu (6/10/2019). Sebagai penampil pertama di District Stage tidak membuatnya kehilangan penonton. Ia mampu membawa penonton terbuai dengan lagu-lagu yang dibawakannya hingga selesai.

District Stage dengan konsep instalasi kaos-kaos warna yang beragam ternyata cukup ramah dengan kehadiran grup band Pop Punk asal Jakarta. Meski stage ini terlihat sederhana namun penampilan Pee Wee Gaskin tetap ciamik sebagai pemantik festival musik.

Sebelum pukul 14.00, stage sudah dibanjiri penonton. Antusiasme bertambah besar ketika dari lokasi penjualan merchandise mulai terdengar dengungan musiknya, dan ternyata mampu memikat para pengunjung yang sedang berlalu-lalang.

Penonton di District Stage melakukan Wall of Death ketika Pee Wee Gaskins perform di hari ketiga Synchronize Festival 2019, Minggu (6/10/2019). Foto: Rizal Muhammad Ridwan

Band yang disingkat PWG ini mulai tampil pukul 14.15, main selama 45 menit di bawah terik matahari. Membawakan 8 lagu, dua di antaranya berjudul “Dan” serta “Kangen”  yang masuk dalam album terbarunya Salute to 90’s rilisan tahun 2018. Album tersebut berisi lagu-lagu era 1990-an yang di cover ulang oleh PWG, seperti lagu “Dan” milik Sheila on 7, dan lagu “Kangen’ milik band legendaris Dewa 19.

Kelar menyayikan lagu, Sansan sebagai vokalis dan gitaris menyapa para penontonnya dengan teriakan. “Apa kabar Synchronize Fest?” ujar Sansan yang dijawab dengan keriuhan penonton.

“Sebenarnya tanpa ada kita juga kalian udah panas,” lanjut Sansan yang disambut gelak tawa penonton. Para penonton berlomba-lomba meneriakkan judul lagu dari berbagai album dengan harapan agar dibawakan dalam penampilannya di Synchronize Festival 2019.

Di tengah penampilan Pee Wee Gaskins, para penonton melakukan crowd surfing, bergerak di atas dari orang ke orang, dalam acara Synchronize festival 2019, Minggu (6/10/2019). Foto: Rizal Muhammad Ridwan

Lagu “Dan” yang dibawakan oleh PWG lebih ngebeat dari Versi Sheila on Seven. Meski begitu para penonton sangat menikmati lagu lama dengan aransemen baru tersebut. Penonton tidak malu-malu mengeluarkan gerakan-gerakan tubuhnya. Ada yang kepalanya manggut-manggut sambil bernyanyi hingga yang berjingkrak-jingkrak sambil berteriak.

Keasikan terus menyertai ketika PWG sedang tampil, kecepatan-kecepatan musiknya seperti mampu menstransfer energi ke penonton yang seketika membentuk wall of death. Sebagian penonton minggir ke dua sisi membentuk lahan kosong di tengah, dan di satu waktu penonton dari masing-masing sisi lari bersamaan ke tengah dengan brutal.

Band PWG dengan formasi Dochi sebagai vokalis/bass, Ayi (gitaris), Aldy (drummer), dan Omo sebagai pemain synthesizer terus membuat takjub penontonnya. Lagu-lagu lain yang dibawakan oleh mereka di District stage diantaranya “Amuk Redam”, “Lonely Boys”, “Satir Sarkas”, “You Throw”, “Jumping Jupiter”, dan “Sampai Juara”.

Di ujung acara Ayi melemparkan klippernya namun balik lagi terbawa angin dan disambut gelak tawa. Meski PWG tampil di urutan pertama, tapi band ini mampu membuat klimaks para penonton di hari ketiga

Reporter : Moehamad Dheny Permana, Mahasiswa Ilmu Politik, Universitas Bung Karno, Volunterr Kompas Muda. IG @dhanygreene

Fotografer : Rizal Muhammad Ridwan, Mahasiswa Desain Komunikasi Visual, Binus University, Volunteer Kompas Muda. IG @Rizalmridwan