Menikmati Musik Sembari Menjaga Lingkungan

0
222

Festival musik identik dengan kemeriahan, mulai dari penampilan musisi, beragam kegiatan interaktif hingga bazaar yang menjual variasi barang untuk dibeli. Tetapi usai segala keriuhan yang terjadi, sampah sering menjadi isu. Penggunaan barang sekali pakai seperti gelas plastik sekali pakai dan tempat makan styrofoam menjadi penyebabnya.

Masalah penting ini yang diangkat pada Synchronize Festival 2019. Mengusung program “Green Movement”, festival musisi lokal ini mengajak pengunjung bergerak menjaga lingkungan. Setiap orang diminta untuk membawa botol minum atau tumbler, serta difasilitasi dengan tempat mengisi ulang air mineral di Water Station. Seperti yang dirasakan oleh Faiz, mahasiswa Universiti Kebanggaan Malaysia yang baru membeli botol minum lipat di festival ini.

Pengunjung melintas didepan area water station dalam acara Synchronize Fest di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (4/10/2019). Di area water station pengunjung dapat mengisi air mineral secara gratis. Fotografer: Bima Gunawan

“Botol minum ini mudah dibawa kemana-mana dan bisa digunakan kembali,” ceritanya pada Jumat (04/10/2019).

Gerakan membantu lingkungan juga dilakukan dengan membawa tote bag atau tas jinjing. Alih-alih menggunakan kantong plastik saat berbelanja kaset atau CD (Compact Disc), pembeli bisa menggunakan tas yang ia bawa. Hal ini meminimalisir sampah plastik yang dihasilkan selama festival yang berlangsung selama tiga hari ini.

Pengunjung mengisi air minum di area water station saat acara Synchronize Fest di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (4/10/2019). Penyelenggara acara menyediakan air minum gratis kepada pengunjung untuk mengurangi penggunaan wadah plastik sekali pakai. Fotografer: Bima Gunawan

“Dengan menggunakan tas, saya bisa ikut menyelamatkan bumi. Tidak masalah membawa barang kemana-mana karena bisa dipakai kembali,” terang Shahril, mahasiswa Politeknik Malaysia.

Pengunjung juga diajak untuk memilah sampah yang dihasikan. Tempat sampah yang disediakan dibagi menjadi tiga kategori sampah dalam tiga warna berbeda untuk mempermudah pembuangan sampah. Hijau untuk sampah sisa makanan, oranye untuk sampah daur ulang seperti plastik transparan, dan merah untuk sampah yang tidak bisa didaur ulang seperti baterai.

Pengunjung membuang sampah kedalam tong sesuai dengan kategori sampah dalam acara Synchronize Fest di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (4/10/2019). Penyelenggara acara menyediakan tong sampah yang dibagi tiga kategori yaitu sampah sisa makanan, sampah yang dapat didaur ulang dan sampah yang tidak dapat didaur ulang. Fotografer: Bima Gunawan

“Sebenarnya mengumpulkan sampah karena bisa berkesepatan untuk mendapatkan hadiah. Ikut memilah sampah, tapi yang kering-kering aja,” ujar Stella Baretha, salah satu pengunjung Synchronize Festival.

Sembari bersenang-senang menikmati alunan musik, kita juga bisa menjaga lingkungan dari hal kecil dengan sampah. Selain menggunakan barang yang bisa digunakan kembali seperti botol minum dan tas, sampah yang kita hasilkan juga harus dipilah agar tidak mencemari lingkungan di kemudian hari.

Penulis: Nashya Tamara, mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi, Jurusan Jurnalistik, Universitas Multimedia Nusantara, saat ini sedang magang di Kompas Muda Harian Kompas.

Fotografer: Bima Gunawan, mahasiswa Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, saat ini sedang magang di Harian Kompas.