Membatik Colet, Upaya Unair Pelihara Fungsi Kognitif Otak Lansia

0
172

Pemeliharaan fungsi kognitif otak pada masyarakat umur 60 tahun keatas atau lanjut usia (lansia) harus dijaga dengan baik. Tujuannya supaya sistem kognitifnya dapat berfungsi dengan baik dan menjaga produktifitas mereka.
Menurut data Departemen Kesehatan RI tahun 2019, Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk lansia dari 18 juta jiwa (7,56 persen) pada tahun 2010, menjadi 25,9 juta jiwa (9,7 persen) pada tahun 2019, dan diperkirakan berpotensi terus meningkat pada tahun 2035 menjadi 48,2 juta jiwa (15,77 persen).

Mengatasi fenomena tersebut Fakultas Keperawatan (FKp) Universitas Airlangga (Unair) menggelar program pengabdian masyarakat di wilayah Posyandu lansia Klampis Semalang gang II Surabaya pada Kamis (12/9/19). Pada kesempatan tersebut hadir dari Fakultas Keperawatan Unair Dr Makhfudli dan Elieda Ulfiana, dibantu oleh 15 mahasiswa FKp dan kader lansia di Klampis Semalang gang II.

Menurut Elieda kegiatan tersebut diawali dengan pendataan lansia, pemeriksaan kesehatan, dan penyuluhan. Selain itu juga dijelaskan terkait pentingnya pemeliharaan fungsi kognitif pada Lansia dan cara memeliharanya.
“Program ini bertujuan untuk membantu hidup lansia supaya lebih berkualitas, salah satunya dengan memelihara fungsi kognitif. Kali ini kami mengajari lansia untuk membatik colet karena kegiatan itu memiliki proses identifikasi didalamnya,” jelasnya.

Saat menggambar, lansia akan mengidentifikasi terkait apa yang digambar, hal ini membantu untuk melalui proses yang dinamakan registrasi. Selain itu juga terdapat proses memori, yakni menghidupkan ingatan masa lalu lansia perihal benda atau sesuatu yang pernah digunakan maupun ditemui.

Pada dasarnya membatik butuh aspek konsentrasi tinggi karena harus taat pada pola gambar. Ketika mewarnainya, secara psikologis proses tersebut akan membangkitkan kesenangan tersendiri. Proses di atas merupakan cara untuk memelihara sistem kognitif.

“Membatik juga mampu mempengaruhi psikologis lansia untuk lebih baik, karena mereka akan betemu dengan orang lain. Hal ini menimbulkan efek sosial yang bagus. Selain itu keuntungan pemeliharaan fungsi kognitif juga dapat mengatasi masalah kepikunan,” tambahnya.

Faktanya membatik juga dapat mengasah soft skill seperti kesabaran, ketelitian, kreativitas, dan ketelatenan. Kegiatan membatik  merupakan eksekusi dari tahap sebelumnya yakni pendataan dan penyuluhan yang sudah dilakukan tim dosen FKp dari awal.

Rencana kedepan akan dilakukan identifikasi kemampuan lansia dalam menjahit, menggambar, dan mewarnai. Kemampuan mereka kemudian akan dijadikan produk yang memiliki nilai ekonomis dan mampu menunjang produktivitas pada lansia sembari memelihara fungsi kognitif otak.

Muhammad Wildan Suyuti, mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Airlangga Surabaya