Cerita semasa kecil tentang dunia di atas awan sudah tidak asing lagi di telinga kita. Gunung Prau yang berada di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah merupakan puncak tertinggi di dataran tinggi Dieng dengan ketinggian 2590 meter di permukaan laut (mdpl) menjadikan cerita negeri di atas awan nyata.
Sinar matahari yang menyinari hamparan awan seperti terpecah menyelimuti gunung di sekitarnya. Gunung Prau merupakan salah satu destinasi favorit untuk para pendaki pemula. Tidak hanya waktu tempuh yang relatif singkat sekitar dua sampai tiga jam saja, tetapi jalur yang dilalui tidak terlalu terjal sehingga membuat pendaki pemula mudah untuk mendaki.
Sangat rugi jika kita tidak mendirikan tenda di puncak Gunung Prau yang luas. Jika beruntung, kita akan disambut dengan indahnya langit di malam hari yang memiliki jutaan bahkan miliaran bintang menghiasi langit atau yang biasa disebut milky way.
Satu lagi suguhan alam yakni keindahan golden sunrise yang merupakan salah satu hal yang paling dicari para pendaki yang membuat mata tidak dapat berpaling. Tidak hanya keindahan golden sunrise tetapi kawasan hutan yang mengelilingi gunung ini masih asri dan terjaga.
Ketika sedang mendaki, para pendaki sudah disuguhi oleh pemandangan indah, hamparan bunga Daisy bersatu padu dengan bukit Teletubies. Dinamakan bukit Teletubies karena bukit ini mirip sekali dengan bukit yang kita lihat di film Teletubies. Kita juga dapat menemukan jalur Akar Cinta, yang dimana akar-akar saling bertaut.
Keindahan di gunung Prau tidak berhenti disitu, ketika pagi datang merupakan momen yang paling ditunggu para pendaki. Matahari muncul dengan gagah diatara megahnya gunung-gunung yang terlihat dari Puncak Gunung Prau. Gunung kembar Sindoro dan Sumbing, gunung terbesar kedua di Jawa Gunung Slamet, dan Gunung Merapi di Yogyakarta terlihat jelas dari Puncak Gunung Prau.
Berasa di Surga! Hamparan awan putih mengelilingi Puncak Gunung Prau membuat kita merasakan sedang berdiri di atas Surga. Kadangkala suhu udara di puncak Gunung Prau mencapai titik terendah yang kadang-kadang membuat kita dapat menemukan butiran kecil kristal es pada pagi hari.
Teks dan foto : Jeffry Yu, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Public Relation Universitas Multimedia Nusantara Tangerang-Banten.
