Ariel Putra Saksono mahasiswa Agribisnis Universitas Diponegoro Semarang, Sabtu (27/7/2019) lalu mengadakan pelatihan membuat MOL (Mikro Organisme Lokal) yang dapat digunakan sebagai pupuk organik dan bio-aktifator pupuk organik. Pelatihan diberikan kepada warga Desa Banyubiru Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Pembuatan MOL diajarkan dengan sederhana karena bahan pembuatannya pun sangat mudah, bisa didapatkan dan ada di sekitar kita. Bahannya antara lain adalah nasi basi, gula pasir atau molases, terasi, dan air mineral.
Cara pembuatannya pun mudah. Pertama, kita hanya perlu menunggu nasi-nasi sisa makanan kita yang belum tercampur lauk menjadi basi dan berjamur selama tiga-empat hari tanpa terkena matahari. Kemudian encerkan molases dengan air, siapkan terasi yang telah dipotong kecil-kecil, lalu masukan nasi, molases, terasi dan air kedalam ember. Ratakan campuran tadi dengan cara meremasnya, lalu tutup ember dengan kain. Tunggu hingga tercium aroma sangit (masa tunggu sekitar tiga-lima hari) kemudian saring dan masukan kedalam botol kecil.
Warga setempat antusias melihat apa yang kami lakukan. Banyak petani yang bertanya lebih lenjut mengenai bagaimana cara membuat MOL yang tepat. Rohan, ketua RW setempat misalnya. Dia mengatakan senang mendapatkan pelatihan tersebut karena dapat diterapkan dengan mudah dan bermanfaat untuk pupuk cair dan kebutuhan lain.
Devanada Bulan Aldizza