Perikardium Dusun Ngangkrik, Upaya Turunkan Risiko Warga Terkena Penyakit Jantung

0
293

Tahukah kamu penyakit kardiovaskular? Penyakit itu merupakan penyakit yang menyerang jantung dan pembuluh darah. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia tahun 2018, Daerah Istimewa Yogyakarta menempati peringkat ketiga sebagai provinsi dengan prevalensi penyakit jantung tertinggi secara nasional. Penyebab utama tingginya angka kejadian penyakit kardiovaskular adalah gaya hidup yang tidak sehat.

Upaya pemerintah untuk menanggulangi penyakit tidak menular termasuk penyakit kardiovaskular adalah melalui pendirian pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular atau posbindu PTM di setiap desa atau kelurahan. Akan tetapi, banyak posbindu yang tidak berkelanjutan dan terkesan mandek, karena kader posbindu belum dapat bertugas secara mandiri serta peserta posbindu yang datang tidak sesuai sasaran.

Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman, Yogyakarta telah memiliki posbindu di setiap kelurahan sehingga meningkatkan target menjadi minimal satu posbindu di setiap dusun. Dusun Ngangkrik, Desa Triharjo, Kecamatan Sleman menjadi salah satu dusun yang tidak memiliki posbindu PTM.

Hal ini menyebabkan deteksi dini terhadap penyakit tidak menular khususnya penyakit kardiovaskular belum dapat terwujud. Ditambah pula dengan gaya hidup masyarakat yang tidak sehat termasuk konsumsi teh nasgitel (panas, legi ‘manis’, dan kentel ‘kental’), kurang aktivitas fisik, serta kebiasaan merokok, bahkan di ruang publik.

Berawal dari masalah di Dusun Ngangkrik tersebut, lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Erinda Nurrahma (S1 Gizi Kesehatan), Ailsa Nur Rahma Apta Widyadhana (S1 Agronomi),  Annisa Leny Saraswati (S1 Ilmu Keperawatan), Ave Anugraheni (S1 Gizi Kesehatan), dan Muhammad Jourdan Prasetyatama (S1 Manajemen) menginisiasi sebuah program yang dapat memberikan angin segar bagi masyarakat dusun tersebut.

Melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M) tim itu mengusung program bernama Perikardium (Pemberdayaan Keluarga Peduli Penyakit Kardiovaskular untuk Masyarakat) Dusun Ngangkrik.

Di bawah bimbingan dokter yang sering terjun di bidang pengabdian masyarakat, dr Emy Huriyati, Erinda dan keempat rekannya menggait calon kader yaitu para bapak, ibu, dan pemuda-pemudi setempat. Perikardium terdiri atas tiga kegiatan utama, pelatihan Bapak Bijak (Berani Jauhi Asap Rokok dan Giat Aktivitas Fisik), pelatihan Ibu Cerdas (Cerdik dalam Memasak), serta pelatihan Pemuda Sigap (Siap Cegah dan Tangani Penyakit Kardiovaskular).

Pemuda Sigap atau yang disebut Kridosrescue di RW 14 Dusun Ngangkrik disiapkan untuk memberikan pemeriksaan kesehatan sederhana sebagai upaya deteksi dini penyakit kardiovaskular bagi masyarakat.

Suasana diskusi tentang penyakit kardiovaskular bersama para bapak Dusun Ngangkrik

“Para bapak kami beri pelatihan tentang cara menjauhi asap rokok, membangun komitmen bersama untuk tidak merokok di ruang publik, dan meningkatkan aktivitas fisik,” kata Erinda, ketua tim perikardium. Sementara para ibu mendapat edukasi mengenai pedoman gizi seimbang serta praktik membuat camilan sehat dan bergizi seimbang.

Para mahasiswa UGM juga mengajari pemuda dan pemudi dusun itu untuk dapat memberikan pertolongan pertama kepada orang yang mengalami henti jantung melalui resusitasi jantung paru atau RJP. Selain itu mereka mendapat pelatihan pemeriksaan kesehatan sederhana seperti pengukuran tekanan darah, tinggi badan, berat badan, indeks massa tubuh, dan lainnya.

TIm Kridorescue melakukan pengecekan tekanan darah sebagai deteksi dini penyakit kardiovaskular

Program yang berjalan sejak April hingga Juli 2019 tersebut telah mencapai beberapa hasil yang bermanfaat bagi masyarakat, berupa terbentuknya delapan kader Bapak Bijak, delapan kader Ibu Cerdas, dan 10 kader Pemuda Sigap atau Kridorescue yang siap meneruskan program ini di masa depan.

Selain itu, sudah mulai terbentuk komitmen masyarakat untuk tidak merokok di ruang tertutup dalam ketika ada pertemuan forum warga. Sementara itu, para ibu sudah mulai menyajikan makanan yang sehat dan bergizi pada kegiatan warga. Para pemuda sudah mampu melakukan pemeriksaan kesehatan sederhana dalam rangka pengembangan program kerja seksi sosial perkumpulan pemuda yang ada di Dusun Ngangkrik, tepatnya di RW 14.

Diharapkan program ini terus berkelanjutan dan membentuk masyarakat yang peduli untuk mencegah penyakit kardiovaskular. Tak hanya itu, diharapkan program ini dapat menghidupkan Posbindu PTM di Dusun Ngangkrik, bahkan menjadikan Dusun Ngangkrik sebagai dusun percontohan bagi masyarakat lain.

 

Ave Anugraheni, mahasiswa Program Studi Jurusan Gizi Kesehatan Departemen Gizi dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, peserta KKN-PPM UGM 2019 di Desa Triharjo, Sleman.