Optimalisasi Kelompok Sadar Wisata Di Desa Seriwe, NTB

42
302

Potensi wisata di Desa Seriwe, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur – Nusa Tenggara Barat berlimpah.  Selain memiliki pesona alam yang indah dan kondisi geografis yang membuat Desa Seriwe menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), wilayah itu juga kaya hasil laut  seperti lobster yang menunjang kehidupan warganya. Lebih khusus lagi, Seriwe merupakan penghasil rumput laut yang menjadi sumber mata pencaharian terbesar warga desa setempat. Ditambah lokasi desa itu tak jauh dari tempat penyelenggaraan Motor GP 2021 di Mandalika, Lombok Tengah

Menyadari potensi-potensi itu, dalam rangka mengabdi kepada masyarakat, mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang masuk dalam Tim Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Jerowaru, beberapa waktu lalu mengadakan sosialisasi potensi pariwisata di sana. Sosialisasi diadakan oleh mahasiswa yang berada di Klaster Sosial Humaniora kepada warga tiga dusun di Sarawe yang meliputi,  Dusun Temodo, Dusun Seriwe, dan Dusun Kaliantan.

Acara itu sekaligus untuk menyadarkan para warga akan potensi wisata di daerahnya. Nadilla T, mahasiswa Fakultas Hukum UGM mengawali acara dengan menyampaikan presentasi tentang potensi pariwisata yang ada di Desa Seriwe dan gambaran umum organisasi pengelola pariwisata, yaitu kelompok sadar wisata (pokdarwis).

Kite surfing, island hopping, hutan mangrove, hamparan pantai dengan pasir putih, dan tebing-tebing yang indah memenuhi Desa Seriwe,” kata Nadilla yang berharap warga desa setempat kelak mampu mengelola potensi itu untuk menarik wisatawan.

Pokdarwis merupakan salah satu faktor yang melibatkan partisipasi dan juga dukungan oleh sekelompok masyarakat setempat agar membantu memberikan kontribusi untuk meningkatkan terwujudnya iklim yang yang baik untuk perkembangan kepariwisataan di lokasi destinasi wisata.

Usai Nadilla presentasi, giliran Bimo,  mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM membahas lebih lanjut mengenai implementasi kelompok sadar wisata dan cara mengoptimalisasikan pokdarwis agar berjalan baik. Para mahasiswa juga memberi saran tata cara pembinaan agar pembentukan pokdarwis di Desa Seriwe memotivasikan masyarakat terutama pemuda untuk tetap berkontribusi dalam menyejahterakan kehidupan masyarakat desa tersebut.

Untuk melengkapi sosialisasi, Rahmat K yang juga mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM memutarkan video yang menampilkan cuplikan contoh pokdarwis yang sudah berhasil dilaksanakan di Jawa Barat. Setelah nonton video, ada diskusi bersama pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Timur yang membagikan cerita beberapa lokasi wisata di wilayahnya, pembentukan pokdarwis dan tugas para anggota organisasi itu.

Kemudian acara ditutup penyerahan plakat sebagai bentuk apresiasi Tim KKN-PPM Jerowaru kepada dinas pariwisata yang mendampingi dan membantu kinerja mahasiswa UGM dalam upaya meningkatkan tingkat kepedulian masyarakat akan potensi pariwisata serta meningkatkan nilai ekonomi guna menunjang kesejahteraan masyarakat Desa Seriwe.

Bimo Haryoseno