Desa Ngaglik merupakan salah satu desa di Kecamatan Sambi, Boyolali, Jawa Tengah. Di desa itu, mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Saluran irigasi yang belum ada mengakibatkan petani di desa Ngaglik harus bergantung pada curah hujan untuk menanam padi. Akibatnya, pada saat kemarau, petani harus mengganti padi dengan berbagai tanaman lain yang tidak memerlukan curah hujan tinggi. Salah satunya adalah menanam singkong.
Potensi inilah yang memicu Tim KKN-UGM Ngaglik untuk memanfaatkan singkong menjadi makanan olahan kekinian yaitu “nugget” singkong. “Nugget” yang biasanya berbahan dasar olahan daging sapi, ayam atau ikan sudah menjadi primadona sebagian orang karena penyajiannya yang terbilang cukup praktis.
Kandungan serat yang tinggi pada singkong sangat baik untuk pencernaan dan mencegah sembelit. Selain itu, kandungan mineral pada singkong seperti kalsium, fosfor, zat besi dan kalium baik untuk pertumbuhan dan perkembangan jaringan tubuh. Oleh karena itu, “nugget” singkong dapat menjadi panganan sehat dan bergizi yang digemari masyarakat sekarang.
Pelatihan pembuatan nugget singkong dilakukan bersama ibu-ibu PKK desa Ngaglik pada hari Minggu (28/7/2019) di rumah Bu Susi warga RT14 RW02 Suren. Pelatihan yang dilakukan selama tiga jam tersebut cukup efektif memunculkan antusiasme dan rasa ingin tahu peserta.
Selain cara pembuatan, kami juga melakukan sosialisasi pengemasan produk, logo produk, dan teknik pemasarannya. Pelatihan ini kami tutup dengan memberikan tantangan kepada peserta latihan untuk mempraktekkan pembuatan “nugget” singkong dengan variasi bentuk cetakan dan ukuran “nugget”.
Kami berharap inovasi pengolahan singkong menjadi “nugget” singkong yang kami berikan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat desa Ngaglik dan menjadi salah satu produk unggulan dari desa tersebut.
Farel Rezkio Habibillah, Mahasiswa Teknik Kimia, Fakultas Teknik – Tim KKN PPM UGM Unit JT-157 Tahun 2019 Kecamatan Sambi, Boyolali, Jawa Tengah