Tim KKN PPM Universitas Gadjah Mada Desa Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah pekan lalu melakukan pelatihan kader Posyandu secara rutin setiap seminggu sekali. Pelatihan ini merupakan program monodisiplin dari klaster medika yang diampu oleh Gita Mumtarin Dara (mahasiswa pendidikan dokter) dan Larasati Septiana Eka Putri (mahasiswa farmasi).
Tujuan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian kader dalam pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula darah, kolesterol, serta asam urat. Selain pelatihan, kader juga diberi pengetahuan mengenai gizi seimbang, “dagusibu” (dapatkan, gunakan, simpan dan buang obat) serta edukasi kepada ibu hamil dan balita.
Pada pelaksanaan KKN ini, telah terlaksana tiga sesi pelatihan yang diikuti oleh perwakilan 15 kader posyandu dari total tujuh posyandu yang ada di Desa Bansari. Urgensi pelatihan pemeriksaan tekanan darah dan GCU (gula darah, kolesterol, dan asam urat) ini adalah untuk memantau kesehatan ibu hamil maupun setelah nifas (melahirkan).
Pelatihan kader ini juga sekaligus sebagai bentuk pelatihan penggunaan alat kesehatan yang merupakan bantuan dari pemerintah daerah. Bantuan alat kesehatan tersebut sebelumnya tidak ada pendampingan dari dinas terkait, sehingga kader belum bisa menggunakannya. Padahal apabila dimanfaatkan dengan maksimal, dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, skrining faktor risiko ibu hamil sejak dini, dan dapat menurunkan tingkat angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
Berdasarkan data dari Pusat Kesehatan dan Informasi Kemenkes (2014) penyebab utama kematian ibu dari tahun 2010-2013 adalah pendarahan (30,3 persen) pada tahun 2013) dan hipertensi (27,1 persen pada tahun 2013). Hal ini sangat ironis, mengingat berbagai penyebab kematian ibu di atas sebenarnya dapat dicegah, salah satunya dengan skrining secara dini di posyandu setempat.
Untuk bisa melakukan tugas tersebut, diperlukan kader kesehatan Posyandu yang mampu dan terampil dalam melakukan pengukuran tekanan darah dan GCU dengan baik dan benar.
Nyonya Lestari, perwakilan kader Posyandu Dusun Malatan menyatakan, pelatihan kader posyandu tentang pengukuran tekanan darah dan GCU ini sangat bermanfaat. “Sebelumnya alat kesehatan bantuan dari pemerintah daerah belum pernah digunakan sama sekali. Bahkan belum dibuka dari bungkusnya karena tidak ada yang bisa memakai,” katanya.
Setelah ada pelatihan itu, Lestari dan kader lain mendapat pengetahuan baru dan dapat menggunakan alat-alat untuk posyandu selanjutnya. “Untuk itu, kami mengucapkan terimakasih,” lanjutnya.
Selain itu dengan adanya pelatihan ini, kegiatan rutin posyandu selain memantau tumbuh kembang anak juga akan dilaksanakan juga pengukuran tekanan darah dan GCU di tiap pos Posyandu.
Diharapkan deteksi dini hipertensi kepada ibu hamil dapat berjalan secara optimal dengan bantuan kader yang terampil mengukur tekanan darah serta dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di tiap Posyandu Desa Bansari. Ibu Hamil sehat, terciptalah generasi bangsa yang hebat!
Gita Mumtarin Dara, mahasiswa Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran – Tim KKN PPM UGM Unit JT-179 tahun 2019 Kecamatan Bansari, Temanggung, Jawa Tengah