Hai Pemuda, Siapkah Kau Menjadi Menteri ?

0
175

Presiden terpilih, Ir Jokowi, dikabarkan akan memilih anak muda untuk duduk di kursi kabinet menterinya. Presiden menyatakan hal tersebut saat ia diwawancarai di Harian Kompas pada Selasa (2/7/2019). Jokowi mengatakan bahwa penunjukan menteri muda ini mengharuskan calon menteri tersebut memiliki kemampuan manajerial sehingga mampu mengeksekusi program yang ada. Jokowi juga sempat menyinggung kisaran usia yang ditargetkan untuk menjadi menterinya yakni usia 25 sampai 30 tahunan.

Hal penting yang mungkin mampu menjadi alasan dipilihnya pemuda untuk memegang peran penting di negara ini adalah kenyataan bahwa pemuda selalu membawa perubahan ke arah yang lebih baik apabila mampu mengolah jiwa muda yang dimilikinya. Perubahan besar yang terjadi di Indonesia pun kebanyakan berawal dari langkah yang diambil oleh para pemudanya. Sebut saja Organisasi Boedi Oetomo, Sumpah Pemuda, dan Gerakan Reformasi. Lantas bagaimana kita dapat mengelola jiwa muda tersebut?

usia bukanlah penghalang untuk menjadi orang yang hebat dan berpengaruh

Seperti yang dikatakan Jokowi bahwa untuk menjadi menterinya, calon tersebut harus memiliki kemampuan manajerial yang mumpuni. Manajerial berasal dari kata manajer yang berarti orang yang berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan suatu pelaksanaan untuk mencapai tujuan tertentu.

Manajerial itu sendiri berarti keterampilan yang sangat diperlukan oleh setiap pemimpin. Hal ini menjadikan kemampuan manajerial tidak terbatas untuk seorang menteri, melainkan bermanfaat untuk siapa saja bahkan untuk diri sendiri. Berdasarkan pengertian dari manajer tersebut ada beberapa aspek penting yang perlu kita tahu untuk memiliki kemampuan manajerial yaitu planning, organizing, leading, controling.

Perencanaan
Perencanaan atau planning bertujuan agar setiap agenda yang akan dilakukan memiliki arah dan tujuan yang jelas sehingga pelaksanaan agenda dapat dilakukan dengan baik. Dalam melakukan perencanaan, seorang manajer harus mendefinisikan sasaran agar lebih mudah untuk dipahami seluruh anggotanya.

Ketika setiap anggota memahami dengan baik maksud dari sasaran agenda maka itu akan berdampak pada kesuksesan agenda tersebut karena tiap-tiap anggota telah mengetahui sasarannya. Namun kenyataannya, kesuksesan agenda tidak semudah itu didapatkan. Manajer juga harus menetapkan strategi dan mengembangkan rencana kerja untuk menjalankan strateginya agar menjadi perencanaan yang matang.

Pengorganisasian
Dimana manajer bekerja ? mungkin kalian akan berpikir bahwa manajer adalah mereka yang bekerja di perusahaan atau perkantoran dan biasanya dipanggil dengan sebutan ‘bos’. Kenyataannya, bukan kantor atau perusahaanlah yang menjadi tempat kerja manajer melainkan organisasi.

Organisasi adalah penataan orang-orang yang secara sengaja berkumpul untuk mencapai tujuan tertentu. Akibatnya organisasi membutuhkan seorang manajer untuk mengelola sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan bersama. Manajer akan membantu untuk menentukan apa yang harus dikerjakan, bagaimana caranya, dan siapa yang akan mengerjakannya.

Kepemimpinan
Menjadi menteri berarti menjadi seorang pemimpin dalam suatu bidang kenegaraan. Oleh karena itu, seorang calon menteri pun harus memiliki sikap kepemimpinan yang baik. Pemimpin adalah orang yang akan mengatur dan mengawasi proses eksekusi rencana yang telah dibuat agar tetap pada jalur yang diinginkan.

Kemampuan yang sangat dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin adalah kemampuan komunikasi. Seseorang yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik akan lebih dipercaya sehingga mampu mempengaruhi orang-orang yang percaya padanya. Kemampuan komunikasi juga berdampak pada kemampuan pemimpin dalam memotivasi anggotanya sehingga tumbuh rasa loyalitas anggota terhadap organisasi.

Pengendalian
Untuk mencapai tujuan organisasi, diperlukan suatu pengawasan agar proses yang dijalankan para anggotanya berjalan dengan baik. Selain itu, kontrol juga berfungsi untuk menilai apakah strategi yang direncanakan di awal sudah sesuai atau masih memerlukan perbaikan.

Hambatan-hambatan dalam organisasi pun dapat dideteksi dengan adanya controling sehingga solusi pun dapat diterapkan. Pada akhirnya, proses pengendalian ini bertujuan untuk mengevaluasi tercapainya sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan pada proses perencanaan.

Controling pada era sekarang ini juga dimudahkan dengan adanya kecanggihan teknologi yang identik dengan generasi milenial. Hal ini menjadikan generasi milenial memiliki nilai lebih untuk menjadi seorang manajer.

Nah, inilah informasi sekilas mengenai manajerial. Percayalah bahwa ilmu manajemen sangat diperlukan bagi generasi milenial karena kelak para milenial-lah yang akan menjadi pemimpin negeri ini. Mungkin sebentar lagi pemuda Indonesia akan menduduki kursi menteri dan bukan tidak mungkin 5-10 tahun ke depan generasi milenial Indonesia mampu melanjutkan untuk menduduki kursi kepresidenan.

Hal itu dimungkinkan karena usia bukanlah penghalang untuk menjadi orang yang hebat dan berpengaruh. Oleh karena itu, gunakan selalu waktumu untuk belajar dan membaca agar mampu melihat dunia lebih luas lagi dan memberi kontribusi sebesar-besarnya untuk Indonesia tercinta kelak.

Putri Yolanda Aifa, Mahasiswa DIII Akuntansi Politeknik Keuangan Negara STAN