Karnaval “Wajah Baru Jakarta” pada HUT Jakarta ke – 492

0
388

 

Kemeriahan Jakarta Karnaval dalam memperingati HUT DKI Jakarta ke – 492. Foto : Vellycia Dwi Amanda

Acara yang memiliki tema “Wajah Baru Jakarta”,  diselenggarakan pada Minggu, (30/6/2019) lalu oleh Pemerintahan Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta adalah salah satu rangkaian acara perayaan hari ulang tahun Jakarta ke – 492. Jakarta Karnaval melibatkan warga Jakarta, pelajar, komunitas, pekerja seni serta artis Ibu Kota yang menampilkan aneka seni budaya, musik dan kendaraan hias.

Warga menonton berlangsungnya parade budaya dan modern. Foto : Vellycia Dwi Amanda

Pawai dimulai pukul 15.00 diawali dengan parade budaya dan parade modern dengan rute mulai dari Balai Kota DKI Jakarta menuju jalan MH Thamrin dan berputar di Tugu MH Thamrin untuk kembali ke Monas.

Rombongan pawai berjalan dengan menggunakan busana tradisional yang dimodivikasi. Foto : Vellycia Dwi Amanda
Beberapa peserta pawai lainnya yang menggunakan busana tradisional. Foto : Vellycia Dwi Amanda

Dalam parade budaya dan parade modern, bukan hanya menampilkan ciri khas yang berasal dari DKI Jakarta, melainkan ciri khas dari beberapa daerah lainnya di Indonesia. Peserta yang ikut di dalam pawai, memakai berbagai macam busana dan ditambah dengan adanya berbagai atraksi tradisional yang ikut memeriahkan pawai.

Atraksi dalam rombongan pawai. Foto : Vellycia Dwi Amanda
Peserta memakai busana adat khas dari Papua. Foto : Vellycia Dwi Amanda
Kesenian Reog Ponorogo yang berasal dari Jawa Timur. Foto : Vellycia Dwi Amanda

Parade budaya tradisional dan modern ini diiringi oleh beberapa komunitas seperti marching band dan para komunitas musik tradisional.

Anggota marching band. Foto : Vellycia Dwi Amanda

Barisan anggota marching band saat mengiringi parade budaya tradisional dan modern.

Rombongan komunitas musik tradisional juga ikut mengiringi pawai. Foto : Vellycia Dwi Amanda

Sekitar 5.000 peserta yang mengikuti acara ini berasal dari 5 wilayah yang ada di DKI Jakarta. Para abang dan none serta perwakilan dari setiap wilayah DKI Jakarta juga ikut dalam barisan parade. Mereka membawa spanduk dari masing – masing wilayah. Tak lupa mereka juga menunjukkan ciri khas dalam mengucapkan salam kepada masyarakat yang menonton.

Barisan terdepan rombongan Abang dan None DKI Jakarta. Foto : Vellycia Dwi Amanda
Perwakilan dari wilayah Jakarta Barat. Foto : Vellycia Dwi Amanda
Para finalis Abang Jakarta memberi salam kepada warga yang menonton pawai. Foto : Vellycia Dwi Amanda

Selain menampilkan busana adat dan atraksi tradisional dari Indonesia. Di dalam pawai, juga ikut beberapa komunitas yang memperkenalkan budaya dari negara sahabat seperti Korea, Jepang, India dan masih banyak lagi.

Peserta pawai yang mengenakan busana dari Korea. Foto : Vellycia Dwi Amanda
Peserta pawai yang mengenakan busana dari India. Foto : Vellycia Dwi Amanda

Selanjutnya, pawai mobil hias berlangsung mulai dari Balai Kota DKI Jakarta berbelok kearah jalan MH Thamrin dan berakhir di Bundaran HI pada pukul 17.00. Dalam parade ini, mobil hias berasal dari lima wilayah di DKI Jakarta, beberapa instansi dan angkutan umum seperti Transjakarta yang menggunakan energi listrik.

Peserta parade mobil hias. Foto : Vellycia Dwi Amanda
Mobil hias Dinas Kehutanan “Wajah Baru Jakarta” . Foto : Vellycia Dwi Amanda
Peserta menyapa penonton pawai dari atas mobil hias. Foto : Vellycia Dwi Amanda
Transjakarta. Foto : vellycia Dwi Amanda

Karnaval Jakarta digelar bukan hanya untuk sekedar merayakan ulang tahun Jakarta, melainkan untuk memperkenalkan DKI Jakarta dan daerah Indonesia lainnya mulai dari alam, budaya, sejarah hingga potensi bahari kepada para wisatawan khususnya dari luar negeri yang datang dan ikut menikmati kemeriahan acara ini.

Vellycia Dwi Amanda, mahasiswa Digital Journalism, Mass Communication Bina Nusantara University.