Pertemuan sejumlah warga sektor 12.4 BSD saat hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah menyatukan persaudaraan. Halalbihalal yang digelar oleh Rukun Tetangga (RT) Pak Nawardi terbuka bagi warga sekitar agar tali persaudaraan yang terjalin semakin erat. Warga pun menyambut baik dan berkumpul bersama di kediaman RT setempat, Rabu (5/6/2019).
Meski beberapa warga bukan pemeluk agama Islam tetapi mereka turut hadir meramaikan. Mulai dari anak muda sampai lanjut usia tak luput dari kehangatan kebersamaan layaknya keluarga sendiri. Mereka terus duduk bercengkerama tentang kegiatan sehari-hari.
“Senang bisa mengenal sesama warga sekitar,” kata Bayu, salah satu warga yang hadir dalam acara halal bihalal itu.
Ia juga mengatakan, saat tidak bepergian ke luar kota maka silaturahmi menjadi pengisi waktu luang. “Warga sekitar rumah (tetangga) seperti keluarga sendiri. Jika butuh atau ingin meminjam sesuatu juga minta tolong ke mereka atau Pak RT. Kali ini waktunya lebih dekat dengan mereka,” tambahnya.
Hidangan spesial
Hidangan khas Lebaran yang telah disiapkan oleh keluarga RT pun menyemarakkan halalbihalal. Ketupat, opor ayam, coto Makassar, paru goreng dan yang spesial adalah buras. Buras adalah salah satu makanan khas Makassar. Bentuknya hampir mirip lontong.
Para warga menyantap lahap semua hidangan yang tersaji. Piring-piring terlihat bersih, tak ada sisa makanan sedikitpun. Sebagai penyegar dahaga, tersaji Es Sirsak yang dibuat sendiri oleh istri dari Pak RT Nawardi. “Ini spesial juga nih. Rasanya manis tapi sedikit masam juga. Pokoknya segar,” kata ibu-ibu yang sudah mencicipi.
Selain itu tersaji juga beberapa toples yang berisi kue khas Lebaran seperti nastar, kaasstengels dan chocochips. Anak-anak muda bersemangat mencicipinya sampai setengah toples nastar pun habis. Mereka pun tertawa karena tidak menyangka akan habis.
Setelah menyantap hidangan, para warga berkumpul di teras depan untuk mengabadikan momen yang hanya dirayakan setahun sekali. Berdiri berdampingan dan tersenyum lebar saat kamera memotret.
Warga yang hidup rukun dan saling mengenal satu sama lain itu indah. Silaturahmi yang terjalin janganlah sampai terputus, tetapi harusnya menjadi kuat. “Setiap hari kalau keluar atau masuk ke rumah pasti bertemu tetangga. Ya harusnya lebih kenal satu sama lain dan lebih dari batas tegur dan sapa,” kata Bayu.
Para warga sepakat untuk menjaga silaturahmi yang sudah terjalin. Sebagai warga negara Indonesia pun harus bersatu seperti keluarga yang rukun. Rayakan indahnya kebersamaan setiap hari!
Maria Oktaviana, Siswa SMA Negeri 7 Tangerang Selatan dan Magangers Kompas Muda Batch X