Kita sudah sering mendengar kata toleransi sehingga tidak asing lagi ketika mendengarnya. Toleransi adalah sabar dan menahan diri, toleransi juga dapat diartikan sebagai suatu sikap menghormati dan menghargai antar individu, antarkelompok dalam bermasyarakat maupun dalam lingkup lainnya.
Sikap toleransi tidak memiliki batas waktu, tempat dan dengan siapa kita melakukannya namun sikap toleransi kita lakukan dengan semua orang. Sikap toleransi tidak hanya dilakukan ketika menghargai agama, ras, budaya, suku dan golongan orang lain saja tetapi menghargai pendapat pemikiran orang juga termasuk dari sikap toleransi.Itu adalah contoh sikap toleransi sederhana yang jarang sekali terpikirkan oleh kita.
Pada saat ini kita sudah termasuk ke dalam generasi milenial, dimana generasi milenial itu adalah anak-anak dari generasi baby boomers dan gen-X yang tua. Milenial kadang-kadang disebut sebagai echo boomers karena adanya ‘booming’ (peningkatan besar), tingkat kelahiran pada tahun 1980-an dan 1990-an. Generasi milenial sudah termasuk ke dalam generasi yang canggih, karena sudah mengerti dan canggih dalam penggunaan teknologi dan akrab dengan komunikasi, media dan teknologi digital.
Kita adalah warga negara Indonesia, kita tahu bahwa Indonesia itu kaya akan alam, bahasa, agama, keanekaragaman suku dan budaya. Indonesia terkenal dengan banyak perbedaan tetapi dalam perbedaan kita bisa menjadi satu Bhineka Tunggal Ika dan Indonesia memiliki banyak kelebihan yang tidak sering kita sadari.
Sikap toleransi bisa kita lakukan mulai dari hal-hal kecil seperti menghargai selera orang lain
Sebagai generasi milenial kita wajib paham adanya perbedaan tadi dan tentu menghargai setiap perbedaan yang ada di Indonesia. Untuk menuju ke sana, kita harus memiliki sikap toleransi yang tinggi yang dimulai dari diri kita sendiri. Kita, generasi milenial yang hidup di negara yang penuh dengan perbedaan kita harus beda dengan generasi milenial lainnya yang tidak hanya canggih dalam teknologi, tetapi juga canggih dalam bersikap toleransi.
Sikap toleransi bisa kita lakukan mulai dari hal-hal kecil seperti menghargai selera orang lain. Mari lihat lingkungan sekitar kita tentu pasti banyak sekali perbedaan. Misalnya dalam keluarga kita tentu masing-masing memiliki warna kulit dan bentuk rambut yang berbeda tentu kita menghargai perbedaan tersebut.
Begitu juga kita adalah makhluk sosial sehingga secara tidak langsung kita dituntut untuk memiliki sikap toleransi yang tinggi. Saat ini kita sering mendengar berita dari berbagai media tentang isu sara, ujaran kebencian, dan lainnya yang menunjukkan kondisi minim akan sikap toleransi. Padahal semestinya generasi milenial yang bertumbuh di Indonesia harus memiliki sikap toleransi yang tinggi.
Dengan banyaknya isu-isu dan hoaks yang beredar kita juga harus pintar dalam memilih mana berita yang fakta dan hoaks. Generasi milenial yang dikenal sebagai generasi yang canggih, dituntut memiliki rasa toleransi yang tinggi akan membuat kita menjadi generasi yang dapat menghargai perbedaan yang ada pada orang lain.
Kristina Dwi A