Nabilah eks JKT48: Jangan Lupakan Pendidikan Meski Sibuk Berkarier

0
2380

 

Sosok anak muda ini mungkin sudah tidak asing bagi generasi milenial di Indonesia. Nabilah Ratna Ayu Azalia eks JKT48, yang kini telah sukses meniti karier sebagai aktris dan follower Instagram-nya sudah menembus angka 435k. Belum lama ini dia bermain dalam film layar lebar “Mata Batin 2” sebagai Nadia, dan masih banyak lagi film yang telah dibintanginya.

Meski sibuk syuting sana-sini, gadis berusia 19 tahun ini tetap fokus pada pendidikannya. Seberapa penting pendidikan buat Nabilah? Yuk kita simak sedikit cerita Nabilah seputar kehidupan kuliahnya.

Jadi artis nggak bikin Nabilah lupa belajar. Dari SD sampai SMA dia selalu belajar di sekolah formal meski jadwalnya padat. “Pendidikan itu penting banget karena suatu saat yang bikin kita sukses dan punya harga itu karena ada ilmunya. Menurut aku, popularitas sebagai artis hanya berlaku sementara, tapi ilmu yang aku dapatkan akan selalu dibawa sampai mati.  Apalagi aku seorang wanita yang akan menjadi calon ibu. Kalau aku nggak berpendidikan, bagaimana aku bisa menginginkan anak-anakku cerdas?” cerita Nabilah.

Meski dia berkarier sebagai artis, Nabilah tidak berhenti mempelajari hal-hal baru. Bukannya mengambil bidang kariernya, pelantun “Heavy Rotation” itu justru mengambil program studi Hukum di kampusnya.

“Ke depannya aku ingin jadi notaris sambil tetap jadi entertainer,” katanya saat ditanya tentang rencananya di masa depan.

Dia berkata kalau bekerja di entertainment banyak perjanjian dan kontrak kerja, dan semua pekerjaan di Indonesia pasti dilakukan berdasarkan hukum. “Aku ingin suatu saat aku kerja nggak tertipu orang karena banyak artis yang tertipu dengan kontrak kerja dan perjanjian karena nggak paham,” paparnya lagi.

Belum lama ini Nabilah memasuki semester 2 di Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (UPH). Dan keputusannya memilih UPH, tentunya sudah melalui serangkaian pertimbangan.

“Aku sempat searching Fakultas Hukum di Indonesia, terus ada UPH muncul, dan aku udah tahu kalau UPH itu emang bagus Hukum-nya. Ya udah, aku coba aja. Apalagi yang aku tahu UPH termasuk sebagai salah satu kampus swasta  dengan Fakultas Hukum terbaik di Indonesia ” kata Nabilah.

Nabilah juga menambahkan bahwa beberapa artis yang kuliah di UPH  turut memotivasi Nabilah masuk di kampus ini. Tidak hanya itu, Nabilah juga merasa senang kuliah di UPH karena fasilitas yang mampu melengkapi proses dan kebutuhan studi mahasiswa, juga suasana kampus yang kondusif.

“Menurut aku dengan adanya 3 semester dalam 1 tahun, kuliah jadi terasa cepat, jadi nggak terasa kalau lagi kuliah. Yang gak kalah penting, UPH ini no-bullying. Aku seneng banget waktu UPH Festival. Kita dikenalin sama fasilitas-fasilitas yang ada di sini, ada senior-senior yang jadi mentor kita, jadi aku merasa dengan adanya mentor-mentor ini, kuliah jadi terasa lebih aman,” ungkap Nabilah.

Dari sisi pergaulan dan dosen, Nabilah merasa memang UPH tepat banget dijadikan tempat untuk berkuliah. Hal ini karena teman-temannya sangat suportif dan para dosen juga tidak membeda-bedakan mahasiswanya. Menurutnya, ia tidak pernah diperlakukan berbeda hanya karena dia artis.

Selain penting dari sisi pendidikannya, kuliah buat Nabilah, bukan sekadar untuk menimba ilmu aja. Nabilah juga ingin aktif dalam organisasi. Saat ini, ia menjadi panitia event Business Law Competition yang akan diadakan UPH di bulan Mei mendatang.

“Aku ingin aktif nggak cuma di dunia akademis, tapi aku juga harus aktif di organisasi. Harus punya, banget. Karena yang aku cari di sini bukan cuma ilmu, tapi relasi juga penting,” ujar Nabilah.

Menurutnya, banyak lulusan UPH yang sukses karena berhasil membangun relasi dengan orang lain sehingga Nabilah yang awalnya sempat malu, ingin belajar untuk menekan rasa malunya dengan aktif berorganisasi.

Ternyata popularitas dan kesibukan Nabilah sebagai artis tidak menyurutkan semangatnya untuk terus belajar dan membangun relasi yang lebih luas dalam organisasi. Meski jadwalnya padat, dia tetap mengutamakan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Bagaimana dengan kamu?