Penganugerahan piala Adinegoro 2019 diberikan bertepatan dengan perayaan Hari Pers Nasional di kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) setiap tahun memberikan anugerah Adinegoro kepada sejumlah jurnalis Indonesia.
Rangkaian acara HPN tahun ini diisi dengan diskusi dan pelatihan jurnalistik di beberapa tempat. Salah satu tempat diksusi dan pelatihan diadakan di Universitas Kristen Petra Surabaya pada Kamis (7/2/2019). Acara ini dihadiri oleh mahasiswa beberapa universitas yang ada di Surabaya dan juga media yang diundang.
Untuk penganugerahan Adinegoro, terdapat enam kategori yakni, karikatur, radio, televisi, siber, dan in-depth reporting. Pemenang penghargaan pada kategori foto dijuarai oleh Demitrius Wisnu Widiantoro dari Harian Kompas, pada kategori karikatur dijuarai oleh Wahyu Kokkang dari Jawa Pos.
Untuk kategori televisi dijuarai oleh Anton Bahtiar Rifa’I dari Liputan 6 SCTV, sedangkan untuk kategori radio dijuarai oleh Benny Hermawan dari RRI (Radio Republik Indonesia). Terakhir yaitu pada kategori Siber dijuarai oleh Sri Iswati dari Jayakartanews.com.
Disayangkan, pada kategori karya jurnalistik in-depth reporting tidak ada satu pun yang menjadi pemenangnya. Hal itu terjadi karena untuk liputan mendalam butuh waktu cukup lama saat pengerjaannya, sehingga sulit bagi wartawan mengejar waktu dalam menyajikan sebuah berita. Selain itu in depth reporting memiliki standar tinggi dalam karya jurnalistik. Si penulis harus menyajikan sebuah laporan yang dapat memberikan implikasi wawasan, pengetahuan dan inspirasi bagi publik.
Berbeda dari kategori lainnya, tahun ini kategori in-depth reporting diputuskan untuk tidak memiliki pemenang utama. “Kami tidak bisa memaksakan standar penilaian diturunkan hanya untuk memuaskan tapi kita harus mengatakan semua kepada publik dan juga kepada panitia,” kata salah satu juri kategori In Depth Reporting.
Rienta Neffertiti (penulis) dan Dimas Raditya (foto), mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Keduanya aktif di Kompas Corner UWM