Desa Sugian adalah salah satu desa di Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur yang terkena dampak bencana gempa bumi yang mengguncang wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat Juli tahun lalu. Setengah tahun berlalu, dampak dari bencana gempa bumi masih terasa di desa ini.
Selain kerugian fisik seperti kerusakan infrastruktur dan runtuhnya rumah warga, masyarakat juga mengalami trauma karena bencana itu. Rasa trauma yang mereka alami diperparah oleh menurunnya kondisi sosial masyarakat berupa hilangnya pekerjaan, ketiadaan tempat tinggal dan kerusakan lahan atau ladang tempat masyarakat bertani.
Universitas Gadjah Mada berupaya memberikan bantuan trauma healing kepada masyarakat dengan menerjunkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata di Kecamatan Sambelia. Unit Sambelia dibagi menjadi 4 sub unit, dua di Desa Labuhan Pandan dan dua di Desa Sugian. Unit Sambelia diterjunkan pada 21 Desember 2018. Mereka mengusung tema pendampingan paska bencana dan pemetaan potensi wilayah.
Tim KKN UGM Desa Sugian beranggota 14 mahasiswa yang terbagi menjadi dua sub-unit dengan ketua Wahyu Banitara pada sub-unit 01 dan Elang Manglarmonga Assidiq pada sub-unit 02. KKN-PPM UGM Unit 023 NTB yang mendapat bimbingan Dwi Umi Siswanti ini melaksanakan trauma healing untuk anak-anak melalui program seperti kelas mengajar berbasis belajar secara menyenangkan di sekolah dasar.
Selain itu, setiap hari secara rutin Tim KKN-PPM UGM memberikan trauma healing kepada anak-anak Desa Sugian melalui program pembelajaran di TPA. Kegiatan program pembelajaran TPA selain pembelajaran dan pendampingan baca tulis Al-Qur’an juga ada kelas kreativitas. Model pembelajarannya bermain dan belajar dengan harapan anak-anak bisa fokus belajar dan secara perlahan mengalihkan ingatan anak-anak dari trauma bencana.
Selain memberikan program trauma healing kepada anak-anak, Tim KKN-PPM Unit 023 juga memberikan program trauma healing kepada orang tua anak-anak Desa Sugian. Berbeda dengan program trauma healing yang ditujukan untuk anak-anak, program trauma healing untuk orang dewasa berupa kegiatan yang bersifat produktif dan berdaya guna ekonomi. Contohnya, penyuluhan pertanian dan pengolahan hasil sumber daya alam yang banyak dihasilkan oleh masyarakat setempat seperti pengolahan cabai dan ikan laut.
Harapannya selain untuk mengalihkan fokus masyarakat dari trauma paska bencana, program tersebut bisa membangkitkan semangat masyarakat untuk tetap berkarya meski dengan keterbatasan alat produksi. Peningkatan ekonomi dan sosial masyarakat diharapkan masyarakat lebih cepat pulih dari trauma paska bencana gempa bumi dan dapat kembali menjalani aktivitas sehari-hari seperti sedia kala.
Mahasiswa KKN PPM UGM melaksanakan program kegiatan di Desa Sugian selama 50 hari sampai 9 Februari 2019. Program-program yang dijalankan tidak hanya memberi manfaat kepada masyarakat namun juga kepada mahasiswa KKN. Selama menjalankan program, mahasiswa KKN juga belajar bersosialisasi secara langsung dengan masyarakat serta menjadi penghubung antara instansi pemerintah dan stake holder dengan masyarakat.
Wahyu Banitara, mahasiswa Fakultas Teknik dan Qurrotul Nguyun, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta