Jangan Biarkan Keluarga Anda Menjadi Perokok Pasif

0
665

Rokok adalah hal yang tidak bisa dilepaskan oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Kertas berbentuk silinder yang diisi oleh tembakau ditambah bahan lain ini telah dinilai memberikan dampak buruk bagi kesehatan, karena didalamnya mengandung zat beracun seperti nikotin, karbon monoksida, amonia, dan masih banyak lagi.

Departemen Kesehatan RI mengutip data GATS (Global Adult Tobacco Survey) Indonesia pada tahun 2011 menyatakan, ditemukan keterpaparan terhadap asap rokok pada 51,3% atau 14,6 juta orang dewasa di tempat kerjanya, dan pada 78,4% atau 133,3 juta orang dewasa di rumahnya. Paparan asap rokok juga dialami 85,4% atau 44,0 juta orang dewasa yang berkunjung ke restoran. Hal ini menunjukkan perlu perlindungan bagi pada para perokok pasif yang kesehatannya terancam oleh asap rokok yang berada di sekitar mereka.

Semua orang bisa menjadi perokok pasif dan tanpa kita sadari asap rokok yang kita hirup ketika berada di area umum telah membahayakan kesehatan kita, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil. Bagi ibu hamil, asap rokok yang terhirup memberi dampak negatif terhadap janin yang dikandungnya. Beberapa dampak asap rokok bagi janin antara lain adalah:

•Cacat fisik
Asap rokok yang terhirup secara terus menerus oleh ibu hamil menyebabkan mutasi genetik bagi janin. Akibatnya janin bisa mengalami cacat fisik seperti bibir sumbing, cacat otak, dan lain-lain.
•Kelahiran prematur
Tumbuh kembang janin pada ibu hamil yang menjadi perokok pasif akan terganggu. Jika perkembangan normal janin terganggu oleh bahan kimia dari asap rokok, maka itu akan menyebabkan komplikasi kepada janin dalam jangka panjang.

Anak-anak tidak tahu bahwa asap rokok berbahaya bagi kesehatan. Kondisi itu mau tak mau menjadikan anak-anak sebagai perokok pasif

Jika orang dewasa atau ibu hamil bisa memprotes orang yang merokok didekatnya, beda halnya dengan anak-anak. Anak-anak tidak mengetahui bahwa menghirup asap rokok berbahaya bagi kesehatan. Kondisi itu mau tak mau menjadikan anak-anak sebagai perokok pasif.

Fenomena anak-anak yang tumbuh di lingkungan perokok muncul terutama di tempat tinggal mereka sendiri dapat memengaruhi kondisi paru-paru mereka yang seharusnya masih sehat. Ketika menghirup asap rokok akan memberikan dampak jangka pendek maupun jangka panjang bagi anak-anak.

Melihat bahaya besar tersebut, disayangkan bila banyak orang tua yang tetap merokok ketika bersama anak-anak mereka, baik ketika di rumah maupun di luar rumah. Makin banyak asap rokok yang dihirup oleh anak-anak, maka bahaya asap rokok akan lebih besar untuk si anak tanpa orang tua sadari.

Itu akan membuat mereka memiliki resiko lebih tinggi terkena pneumonia, asma, infeksi telinga, dan sindrom kematian mendadak pada bayi

Bahkan di negara-negara yang memiliki aturan dilarang merokok di tempat umum, anak-anak akan tetap terpapar asap rokok di rumah. Itu akan membuat mereka memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena pneumonia, asma, infeksi telinga, dan sindrom kematian mendadak pada bayi.

Banyak alasan yang membuat orang di sekitar kita menjadi perokok pasif. Salah satunya anggota keluarga yang menjadi perokok pasif akibat dari sang kepala keluarga atau orang rumah merokok di dalam area rumah, padahal di dalam rumah ada anak-anak dan istri yang sedang hamil. Dan karena itu mereka terancam menjadi perokok pasif.

Ayo Sayangi keluarga kita dan jangan membahayakan diri kita sendiri dan keluarga dengan membiarkan mereka menghirup asap rokok yang kita hisap.

Hrozenska Adya Mahaputi