Aksi dan Kreasi Generasi Z

0
569

SEMARANG – Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang menyelenggarakan Food Competition Day 2018 pada 19-20 Oktober 2018. Tahun ini, FCD mengangkat tema “Food in the Z Generation”.

Siapa yang tidak pernah mendengar es kepal milo? Donat mie? Pangsit mayo?

Tentu generasi Z sering mendengar bahkan mencoba makanan-makanan kekinian tersebut. Generasi ini sudah mengenal dan menggunakan teknologi sejak lahir. Generasi Z yang dimaksud adalah mereka yang lahir mulai tahun 2000. Di FCD 2018, peserta yang termasuk dalam generasi Z bebas berkreasi sesuai keahlian mereka.

Pada tahun sebelumnya, FCD hanya diisi dengan lomba debat dan penyampaian hasil riset. Tahun ini, peserta FCD dilengkapi dengan lomba short movie. Cocok banget kan dengan tema acaranya? Sekarang ini banyak generasi Z yang sangat aktif di dunia hiburan seperti perfilman dan vlog (video blog).

Peserta dengan semangat mempresentasikan hasil penelitian mereka di lomba riset. Terlihat sekali rasa grogi menyelimuti mereka. Ada peserta yang menendang-nendangkan kaki, memainkan baju, bahkan ada juga yang melontarkan lelucon sebagai upaya mengurangi rasa grogi mereka. SMA Kebon Dalem berhasil meraih juara 1 dengan Kiskarin (kue dari kacang merah dan biji nangka).

Peserta dari SMAN 15 Semarang mempresentasikan produk mereka, PULUS (Puding Lumut Seledri).

Film pendek 

Lampu dipadamkan dan kegelapan menyelimuti ruang teater. Canda dan tawa menyelimuti ruangan saat film diputar. Tidak lupa setiap film diberi komentar dan apresiasi oleh juri. Film “Dahar” dari SMA YSKI Semarang berhasil meraih juara 1. “Aku paling suka menikmati batagorku sambil melihat senyum lucunya” adalah kutipan dari film ini.

Bukan berarti film lain tidak bagus, film “Generasi Z” oleh SMA Kesatrian 2 menuai pujian karena pemilihan laki-laki sebagai aktor di sepanjang film, tanpa ada perempuan.

“Bagi saya sangat menarik saat teman-teman berusaha menghapus stereotype kalau yang suka makan itu perempuan,” kata Vincentia Ananda, salah satu juri film pendek.

Suasana ruang teater menjadi tegang. Penonton dilarang keluar atau masuk ruangan selama lomba debat berlangsung. Penonton juga dilarang untuk berbicara supaya tidak mengganggu serangkaian lomba debat.

Setelah melewati suasana menegangkan, SMA YSKI grup A berhasil mengalahkan SMAN 2 grup B dan meraih juara 1. Tidak hanya itu, The, Jessica Verdinando dari SMA YSKI grup A juga berhasil menjadi The Best Speaker.

Penulis: Kompas Corner Universitas Katolik Soegijapranata Semarang / Frisca Vyolietta Sunjoto

Penyunting: Kompas Corner Universitas Katolik Soegijapranata Semarang / Yosephin Pasaribu

Fotografer: Kompas Corner Universitas Katolik Soegijapranata Semarang / Elias Aude G