Perjalanan saya pada hari Senin (20/08/2018) dimulai dengan menggunakan ojek konvensional. Waktu menunjukkan pukul 11, saya dan teman saya, Helmi bergegas menuju stadion Gelora Bung Karno (GBK). Perjalanan dari Palmerah Selatan tempat Menara Kompas hanya memakan waktu kira – kira 10 menit untuk sampai di tujuan. Selama perjalanan saya berbincang dengan pengemudi ojek tersebut. Dia bercerita bahwa Asian Games membawa berkah baginya karena ia mendapatkan rejeki lebih besar sejak Asian Games dimulai.
Sampai di GBK saya masuk, melewati polisi yang menjaga gerbang masuk bersama volunteer Asian Games yang pada hari itu menggunakan kaos berwarna orange. Setelah berjalan beberapa meter saya dan Helmi melihat ada JKT48 yang juga lewat. Hal itu tidak disia-sia kan oleh rekan saya untuk mewawancarai mereka. Setelah menanyakan beberapa pertanyaan dan foto, kami melanjutkan perjalanan.
Awalnya saya dan Helmi bingung ingin menuju kemana dan menonton pertandingan apa, sehingga kami memutuskan untuk bertanya kepada volunteer di sana. Setelah bertanya, kami memutuskan untuk menuju Istora Senayan tempat pertandingan bulu tangkis akan digelar.
Pertandingan yang akan berlangsung adalah ganda putra. Saya senang bukan kepalang karena bisa menonton salah satu ganda putra andalan indonesia yang saat ini menduduki peringkat pertama dunia. Mereka adalah Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon. Selama perjalanan menuju Istora Senayan, kami melewati Zona Bhun-Bhun dan juga tempat merchandise Asian Games.
Setelah memasuki area media center dan melakukan registrasi, saya mengambil jadwal pertandingan. Ternyata kami harus menunggu sekitar satu jam untuk bisa masuk ke venue karena pertandingan akan digelar sekitar jam 2.
Indonesia unggul
Setelah menunggu beberapa saat kami pun masuk dan mendapatkan tempat khusus di bangku depan layaknya menonton pertandingan dari televisi. Pertandingan antara Indonesia melawan india pun dimulai. Kami menyaksikan pertandingan tunggal putra antara Anthony Ginting melawan S.Kidambi.
Pertandingan berlangsung sangat sengit, tunggal putra India bermain cukup apik. Melihat permainan S.Kidambi yang mendominasi para supporter pun memberikan semangat, teriakan pun terdengar di seluruh penjuru Istora Senayan untuk Ginting. “In-do-ne-sia, Ginting Bisa, Ginting Pasti Bisa”,” teriak para suporter.
Semangat dari suporter Indonesia seolah tertular kepada Ginting yang akhirnya bangkit. Permainan berlangsung tiga babak itu akhirnya dimenangkan oleh Indonesia
Semangat dari suporter Indonesia seolah tertular kepada Ginting yang akhirnya bangkit. Permainan berlangsung tiga babak itu akhirnya dimenangkan oleh Indonesia. Skor Indonesia vs India sementara 1 – 0.
Pertandingan selanjutnya paling saya dan penonton tunggu. Para kaum hawa tidak henti meneriakkan nama pemain favorit dari ganda putera. “Kevinnnn,” teriak salah satu penonton dibelakang saya. Saat kevin dan Gideon berjalan untuk memasuki arena, mereka lewat didepan saya dan cukup dekat.
Perasaan senang pun tidak bisa terhindarkan sehingga saya mengambil beberapa foto yang salah satunya saya gunakan untuk unggah di Instagram. Seketika stadion Istora bergemuruh kembali teriakan Indonesia pun terdengar. Jalannya pertandingan membuat saya terpesona karena ini untuk pertama kalinya saya menonton langsung pertandingan badminton.
Pertandingan pun dimulai, saya berharap ketengilan Kevin dan Gideon yang biasanya ditampilkan seperti yang saya lihat di Youtube dipertontonkan. Saya melihat pertandingan sambil berharap akan kemenangan untuk pasangan andalan untuk Indonesia tersebut. Namun, perlawanan dari India pun tak bisa diremehkan.
Keduanya bermain cukup apik dan rapi pada babak pertama. Sayangnya, ketika itu Kevin dan Gideon melakukan beberapa kesalahan hingga harus menutup babak pertama dengan skor 19-21, kemenangan untuk India.
Bikin jantungan
Pertandingan pun dimulai kembali, babak kedua ini pun kami dibuat jantungan karena permainan Indonesia tak kunjung panas sehingga india hampir saja merebut kemenangan. Namun namanya juga mental juara, pasangan Indonesia itu pun berhasil merebut kemenangan dengan skor 19-21 dan memaksa India unntuk bermain sampai babak ke tiga.
Babak penentuan dimulai, dan lagi-lagi Indonesia telat panas. Mereka sempat kalah angka di babak ketiga dari india 11-6. Suporter tak berhenti memberi semangat untuk pasangan Indonesia. Pertandingan yang mendebarkan ini pun berlanjut. Kevin dan Gideon sudah mulai panas. Ketengilan Kevin terlihat sekali dan penonton kegirangan.
India pun ditahan oleh kedua pemain Indonesia tersebut hingga mentok mendulang sampai 16 poin. Indonesia terus mendulang poin, stadion Istora bergemuruh kembali. Sampai pada akhirnya permainan berakhir dengan skor 16-21 kemenangan untuk Indonesia.
Perasaan senang pun tidak terhindarkan. Saya dan Helmi memutuskan untuk beranjak ke Mix Zone untuk mewawancarai Kevin dan Gideon. Disayangkan sampai disana saya tidak mendapatkan tempat karena sudah penuh sesak oleh para reporter yang mewawancarai ganda putra tersebut. Sekilas saya hanya mendengar rasa senang Kevin akan kemenangan yang ia raih bersama Gideon, walau sebelumnya sempat tertinggal oleh pasangan India.
Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Kami memutuskan untuk beranjak ke zona Bhun-Bhun tempat kuliner di Asian Games. Setelah itu kami pulang dengan perasaan bahagia. Sungguh ini adalah pengalaman menonton pertandingan badminton pertama di Asian Games yang tidak akan pernah saya lupakan.
Christopher Alexander.S, mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara Tangerang/ Volunteer Kompas Muda
Comments are closed.