“Tabik pun!” Begitulah kata pembuka yang lazim diucapkan masyarakat Lampung saat mengadakan pertemuan-pertemuan resmi. Lampung merupakan provinsi yang cukup maju di Indonesia bagian barat yang terkenal dengan Taman Nasional Way Kambas-nya. Berjarak kurang lebih 3 jam dari Taman Nasional Way Kambas, terdapat pemukiman yang mayoritas warganya adalah petani. Pemukiman ini adalah Rawa Pitu, salah satu Kecamatan yang merupakan kawasan transmigrasi di Lampung.
Belum adanya tenaga kesehatan di bidang kesehatan gigi dan mulut merupakan permasalahan yang harus dihadapi oleh masyarakat Kecamatan Rawa Pitu, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Oleh karena itu masyarakat harus menempuh perjalanan yang cukup jauh untuk mendapatkan perawatan gigi dan mulut.
Tidak adanya tenaga kesehatan di bidang kesehatan gigi dan mulut, terutama dokter gigi, di Rawa Pitu berdampak pada rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan kesehatan gigi dan mulut. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya warga yang menderita radang pulpa (pulpitis) dan gigi berlubang sesuai dengan data Puskesmas Rawa Pitu.
Berangkat dari kondisi tersebut, mahasiswa kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada mengadakan penyuluhan-penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat Rawa Pitu. Penyuluhan yang disampaikan berupa pengetahuan mengenai kondisi umum rongga mulut, langkah-langkah menyikat gigi yang baik dan benar, serta penyakit-penyakit rongga mulut yang perlu diperhatikan. Selain melakukan penyuluhan, mahasiswa pun memberikan kesempatan kepada warga untuk berkonsultasi mengenai masalah gigi dan mulut yang diderita.
Penyuluhan ini diadakan di setiap POSYANDU Kampung Batang Hari mulai tanggal 1 – 11 Juli 2018. Penyuluhan yang diberikan berkaitan dengan kondisi gigi dan mulut pada bayi balita, ibu hamil, dan orang lanjut usia. Ketiga kelompok ini memiliki keadan rongga mulut yang berbeda dengan orang kebanyakan sehingga membutuhkan perhatian khusus.
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pun diberikan dalam kegiatan rutin bulanan Prolanis pada Kamis, 2 Agustus 2018 yang dihadiri oleh lansia yang menderita hipertensi dan kencing manis (diabetes mellitus) se-Rawa Pitu. Kegiatan ini diawali dengan pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, dan berat badan para lansia. Setelah itu dilanjutkan dengan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada penderita hipertensi dan kecing manis. Kegiatan ini diakhiri dengan senam lansia bersama serta pembagian obat.
Tidak hanya POSYANDU dan Prolanis, penyuluhan juga diadakan di sekolah dasar. Pada Selasa, 17 Juli 2018 di SD Negeri 1 Sumber Agung dan Jumat, 3 Agustus 2018 di SD Negeri 1 Atap Batang Hari. Penyuluhan yang dilakukan di Sekolah Dasar dibalut dengan nyanyian-nyanyian edukasi agar siswa-siswa tertarik untuk mengikuti rangkaian penyuluhan. Dalam kegiatan ini para siswa diajak untuk melakukan praktik menyikat gigi secara bersama-sama di lapangan sekolah. Tidak lupa dalam kegiatan ini pun dilakukan pemeriksaan gigi gratis serta pembagian susu gratis bagi siswa yang berani untuk diperiksa giginya.
Penyuluhan ini merupakan tahap awal dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat Rawa Pitu akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Harapannya warga dapat melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut sehingga dapat terhindar dari penyakit gigi dan mulut yang parah.