Saat suhu udara meningkat dan cuaca begitu panas, tentunya akan terasa nikmat apabila kita mencicipi sesuatu yang dingin dan menyegarkan. Mungkin kedai es krim atau gelato adalah hal pertama yang terbesit dalam benak kita. Dari luar, es krim dan gelato nampaknya sama. Padahal, sebenarnya kedua dessert ini berbeda.
Gelato sendiri awalnya berasal dari Italia. Pada tahun 1565, seorang arsitek dan seniman bernama Bernardo Buontalenti mendapat tugas untuk menyiapkan jamuan bagi raja Spanyol. Dengan kemampuan di bidang kulinernya yang terbatas, ia menghasilkan hidangan pencuci mulut berupa krim beku yang akhirnya menjadi awal mula terciptanya gelato. Hidangan ini dipopulerkan oleh Francesco Procopio dei Coltelli yang pertama kali menciptakan mesin pembuat gelato dan menjualnya.
Walaupun sama-sama terbuat dari bahan dasar susu, krim, dan gula, gelato memiliki beberapa perbedaan signifikan dari es krim pada umumnya. Es krim mengandung lebih banyak krim dan telur, sedangkan gelato lebih sedikit krim dan lebih banyak susu. Hal ini berpengaruh pada kandungan lemak. Agar dapat disebut sebagai es krim, diperlukan setidaknya 10% lemak susu. Gelato hanya memiliki 3 sampai 8% lemak susu. Oleh karena itu, gelato tidak dapat dikategorikan sebagai es krim.
Proses pembuatannya pun berbeda. Es krim diaduk dengan kecepatan tinggi sehingga mengandung sekitar 60% kandungan udara. Hal ini membuat tekstur es krim lebih lembut. Berkebalikan dengan es krim, gelato diaduk dengan kecepatan rendah. Kandungan udara dalam gelato pun menjadi lebih rendah, yaitu sekitar 20% sehingga gelato memiliki tekstur yang lebih padat.
Selain itu, es krim disajikan dalam suhu yang lebih rendah dari gelato yaitu sekitar -10 derajat Celcius, sedangkan gelato hanya -5 derajat Celcius. Temperatur yang lebih tinggi membuat rasa gelato lebih tajam dibanding es krim.
Meskipun berbeda, es krim dan gelato sama-sama hadir dalam berbagai varian rasa dan siap menyegarkan hari kalian, MuDaers!
Penulis: KOMPAS CORNER/VERREN CHRISTY