Inovasi Produk Pangan Pasca Panen

49
2310

Bagi kebanyakan orang awam, selama ini kulit pisang dianggap sebagai limbah tak berguna dan sulit diolah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi. Namun berbeda dengan apa yang dihasilkan oleh kelompok ibu-ibu dari Asosiasi Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) beserta tim Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM 2018 unit KB-006 yang melaksanakan kegiatan di Desa Rasau Jaya 3, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat pada Juli 2018.

Dalam program KKN bertajuk “Pelatihan Peningkatan Mutu Produk Hasil Pertanian Pasca Panen”, limbah kulit pisang diolah menjadi nugget yang memiliki cita rasa lezat. Cara pengolahannya pun sederhana, dengan bahan yang mudah didapat dan biaya yang terjangkau.

Acara yang berlangsung di rumah salah satu anggota PPSW ini berjalan lancar dengan antusiasme tinggi dari peserta acara. Sekitar 24 peserta hadir dalam acara tersebut dari total anggota kelompok PPSW yang berjumlah 29 orang. Acara yang dilaksanakan oleh mahasiswa UGM unit KB-006 bersama kelompok ibu-ibu PPSW di Rasau Jaya 3 ini pada dasarnya ditujukan untuk menjawab masalah optimalisasi pemanfaatan komoditas lokal unggulan berupa pisang dan jagung manis.

Dalam diskusi antara mahasiswa KKN dengan masyarakat beberapa hari sebelumnya, didapati permasalahan dalam bidang pengolahan produk pasca panen yang cukup kompleks. Beberapa diantaranya adalah minimnya pengetahuan masyarakat tentang potensi diversifikasi produk hasil pertanian dan perkebunan berikut cara pengolahannya, minimnya minat kelompok masyarakat untuk melakukan inovasi karena khawatir dengan keterbatasan modal, serta masalah pemasaran yang diantaranya berkaitan dengan pengemasan produk.

Permasalahan-permasalahan yang ada kemudian disikapi oleh mahasiswa dan kelompok masyarakat adalah menyepakati rangkaian solusi penyelesaian masalah. Pertama,  penyuluhan tentang inovasi produk pangan berupa nugget dari kulit pisang, selai buah pisang, dan tortilla dari jagung manis. Kedua, sosialisasi mengenai contoh pengemasan produk pasca panen yang menarik dan memenuhi standar. Ketiga, pendampingan keberlanjutan produksi produk pasca panen berupa pemberdayaan kelompok-kelompok masyarakat dan pemanfaatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).

 permasalahan dalam bidang pengolahan produk pasca panen cukup kompleks.

Dengan adanya pelatihan yang dipandu oleh mahasiswa KKN UGM unit KB-006 mengenai peningkatan mutu produk hasil pertanian pasca panen, kelompok ibu-ibu PPSW dan masyarakat umum di Kecamatan Rasau Jaya diharapkan dapat memiliki alternatif mata pencaharian. Di samping itu, program ini diharapkan pula dapat meningkatkan peran komunitas masyarakat lokal dalam mengoptimalisasi pemanfaatan komoditas unggulan desa serta mendorong kemandirian masyarakat dalam bidang ekonomi.

Cara pembuatan nugget kulit pisang

Pertama-tama, kulit pisang yang sudah dicuci bersih direbus dalam air mendidih selama kurang lebih 15 menit. Setelah itu, kulit pisang dihaluskan menggunakan blender bersama  irisan bawang bombay dan bawang putih. Adonan kemudian dicampur dengan tepung terigu, telur, pala, garam, dan gula. Berikutnya adonan dikukus selama sekitar 30 menit sebelum akhirnya dimasukkan dalam lemari es hingga membeku.

Proses pembekuan adonan butuh waktu minimal 3 jam, namun untuk mendapatkan hasil optimal, proses pembekuan setidaknya dilakukan dalam rentang waktu 12 jam. Adonan yang membeku, dipotong-potong menjadi bagian-bagian kecil yang kemudian dioles dengan putih telur dan dibalut dengan tepung roti. Tahapan akhir adalah penggorengan, dan nugget kulit pisang siap disajikan.

 

Penulis: Aloysius Anandyo Pambudi

Tim KKN-PPM UGM Unit KB-006 (KKN UGM)

 

Comments are closed.