Mengusung tema Shift(Think), IDEAFEST yang diselenggarakan di Surabaya pada 27-28 April lalu mengajak generasi kreatif Surabaya untuk mengusung semangat perubahan paradigma pemikiran dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia. Selain berisi conference dan Ideatalks terdapat pula pameran start up oleh Idea-X The NextDev Surabaya, kolaborasi IDEAFEST dengan skale dan Dewan Kreatif Surabaya yang memamerkan Texpo dan Art Space. Tak ketinggalan, pameran apparel dan aksesoris kerajinan tangan anak muda lokal Indonesia di Currated Market yang dikurasi oleh On Market Go+.
Bincang dengan Bintang
Gelaran IDEAFEST bertabur bintang yang terjadwal padat untuk sesi Ideatalks yang membahas 21 oleh lebih dari 40 praktisi kreatif tanah air. Beberapa diantaranya, Christian Sugiono yang berbincang dengan topik “The Business of Content: How to Successfully Sell Your Content”, Kunto Aji yang berbicara tentang “Mainstream Success, Indie Approach: Learning From Music New Model”, dan beberapa pembicara lain yang mengangat isu-isu terkini. Para influencer juga turut meramaikan IDEAFEST. Salah satunya Agung Hapsah yang membahas topik “Creator 101: Character Over Quality Over Quantity”. Agung tampak antusias berbagi pengalamannya sebagai Youtuber di Indonesia. Walau ruangan terisi penuh bahkan banyak diantaranya harus berdiri sepanjang acara, para hadirin masih cukup aktif pada sesi tanya jawab.
Berani Mewujudkan Ide
Puncak acara terjadi di hari kedua. Pada sesi Conference, banyak generasi muda rela antri sejak pagi hari agar bisa memilih kursi di baris terdepan. Narasumber seperti Ada Bayu Skak, seorang content creator asal Malang membahas “Dare to be Local” dan Ika Natassa, seorang Banker yang juga penulis novel best-seller yang membahas “Writing A World, Creating Character, Living A Life” sangat ditunggu-tunggu oleh para peserta.
Selain itu pula, hadir Andy F Noya membawakan topik “Local Creator, Mainstream Success”. Peserta yang datang terlihat begitu atraktif kala Andy turun panggung untuk melempar pertanyaan. Acara masih berlanjut setelah rehat sejenak. Masih ada lima pembicara lain yang bergantian menebar tips dan trik sesuai dengan tema Ideafest, Shift(Think)?.
Ben Soebiakto, Co-Chairmain IDEAFEST mengungkapkan pemilihan Surabaya berlandaskan adanya potensi ekonomi kreatif yang sangat besar. “Kemunculan para pengusaha muda lokal di berbagai industri kreatif, seperti kuliner dan start up membuat kota Surabaya memiliki masa depan menjadi sentra industri kreatif, setelah Jakarta,” imbuhnya pada welcoming speech sesi conference.
Ben mengapresiasi para peminat IDEAFEST Surabaya yang sangat antusias mengikuti serangkaian acara, apalagi banyak diantaranya berasal dari luar kota. Feny, salah satu hadirin mengungkapkan kesannya yang luar biasa terhadap semua pembicara pada sesi Conference. “Harapannya, acara ini diadakan setiap tahun sehingga bisa memberikan perubahan baik jangka panjang,” kata perempuan asal Jember yang kini menempuh pendidikan S2 tersebut. Setelah sukses di Surabaya, IDEAFEST akan tampil kembali di Jakarta bulan Oktober nanti. Sebagai festifal kreatif tahunan, IDEAFEST akan terus memberikan kejutan yang menginspirasi para generasi muda untuk berkarya mewujudkan mimpi.
Teks & Foto: Rosita Devi