Faktor primordial menjadi alasan utama mahasiswa peduli pada korban bencana. Namun lebih jauh, Tri Dharma perguruan tinggilah yang menjadi faktor pendorong.
Beberapa organasasi primodial seperti Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB), Ikatan Mahasiswa Tegal (IMT), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan Kembara Insani Ibnu Battutah (KMPLHK Ranita) ikut berpartisipasi dalam penggalangan dana bagi korban bencana. Partisipasi organisasi primordial lebih tampak, karena mempunyai kedekatan emosional.
Seperti yang diungkapkan Ketua KPMDB Niam Abdullah Naofal, keikutsertaannya dalam penggalangan dana, lantaran wilayah yang terkena merupakan daerah asalnya yakni Brebes. Pemerintah setempat, lanjut Niam kurang tanggap terhadap para korban yang tertimpa bencana. Korban bencana pun belum mengetahui kapan bantuan akan datang.
Niam bersama beberapa temannya yang tergabung dalam KPMDB harus terjun langsung ke daerah yang terkena musibah. Niam beserta rombongan menyalurkan bantuan berupa uang kepada para korban. “Kita harus melewati genangan air kala itu,” ujarnya, Kamis (8/3).
Sama halnya dengan Niam, Ketua Umum IMT Muhammad Andi Apriyanto juga terlihat melakukan aksi penggalangan dana di sekitar kampus UIN Jakarta pada 16 Februari lalu. Aksi turun ke jalan tersebut ia lakukan dengan teman-temannya. Tak hanya aksi secara langsung, Andi mengungkapkan, ajakan donasi juga dipublikasikan via media sosial.
Berbeda dengan organisasi primordial yang melakukan secara spontan karena ada bencana, UKM KMPLHK Ranita UIN Jakarta melakukan aksi karena memiliki divisi yang salah satu tugasnya menangani bencana alam, demikian yang diungkapkan Ketua Umum UKM KMPLHK Ranita Ahmad Wildanul Akhyar. “Kegiatan semacam ini merupakan panggilan kemanusiaan untuk kita,” tuturnya, Sabtu (10/3).
Menurut Wildanul, UKM KMPLHK Ranita mengirim bantuan kepada para korban bencana alam yang terjadi di dua tempat yaitu Kabupaten Brebes dan Cijeruk Kabupaten Bogor. Sasaran utama bantuan UKM KMPLHK Ranita adalah untuk anak-anak serta ibu hamil.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Jakarta Yusron Razak menanggapi kegiatan positif tersebut. Menurutnya apa yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan bentuk kemanusiaan. Lebih lanjut, Yusron menjelaskan keterlibatan organisasi primordial karena memiliki ikatan darah dengan daerah bencana saat ini.
Akan tetapi, Yusron mengingatkan agar kegiatan tersebut mengikuti mekanisme yang ada, supaya tidak terjadi penyelewengan. Mekanisme yang dimaksud Yusron yaitu peraturan yang dikeluarkan Kementerian Sosial tentang regulasi penggalangan dana bantuan bencana. “Karena UIN Jakarta belum memiliki regulasi tentang penggalangan dana bagi korban bencana,” tutup Yusron, Rabu (14/3).
Comments are closed.