Belajar Merintis Wirausaha Sosial

0
474

KOMPAS CORNER, TANGERANG – Pada Rabu (21/03), Kompas Corner bekerja sama dengan Rencang dan Rumpin, mengadakan sebuah acara berjudul Passion To Ignite Youth Generation yang menggunakan konsep workshop dan seminar. Acara ini menargetkan mahasiswa dan siswa SMA yang memiliki minat dalam membangun sebuah usaha dalam bidang Sociopreneur.

Sociopreneur merupakan kegiatan wirausaha berbasis bisnis namun dengan tujuan menciptakan social-impact untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat menengah ke bawah. Melihat tingginya tingkat pengangguran Indonesia yaitu sebesar 7,07 Juta jiwa pada Agustus 2017, dilansir dari Kompas Data, acara ini diharapkan bisa menginspirasi generasi muda untuk ikut menciptakan lapangan kerja.

Menghadirkan Jemi Ngadiono sebagai pembicara yang merupakan founder usaha sosial bernama 1000 Guru, acara kemudian dimulai dengan pengalaman Jemi dalam membangun 1000 Guru. Dengan latar belakang tingginya minat masyarakat muda untuk melakukan traveling, Jemi kemudian merancang suatu kegiatan, di mana anak muda tidak hanya melakukan traveling tapi juga bisa berdampak bagi sesama dengan cara berbagi ilmu dengan orang-orang yang kurang mampu. Sejak dirintis tahun 2008, kini 1000 Guru telah memiliki cabang di 38 daerah yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

Jemi Ngadiono berbagi cerita mengenai 1000 Guru

“Liburan itu harus ada maknanya. Melalui kegiatan ini saya harap generasi muda tidak hanya hobi traveling, tapi juga bisa berkontribusi dalam pembangunan bangsa salah satunya dengan cara mengajar,” tutur Jemi.

Selain menjadi sebuah komunitas, 1000 Guru juga sudah menjadi yayasan yang membantu distribusi makanan di daerah-daerah pedalaman untuk mengurangi tingkat gizi buruk serta menyumbang transportasi bagi guru-guru di pedalaman di Indonesia.

Sembari berbagi pengalaman, beberapa tips dan trik turut diberikan, mulai dari memanfaatkan sosial media sebagai wadah promosi untuk mencari massa, seperti memasukkan kata-kata menarik atau motivasi dan juga memperhatikan jadwal posting. Kemudian membuat ide program yang belum pernah ada hingga logo yang simpel tapi unik.

“Mulai dari umur-umur kalian gini, pikirin bisnis apa yang pingin kalian buat. Rencanain dengan matang. Dulu pertama kali sodorin program ke 20.000 followers Twitter, yang daftar cuma tiga. Tapi akhirnya dalam waktu 1 bulan, udah 1.300 orang yang daftar dari seluruh Indonesia. Awalnya memang nggak mudah, tapi jangan menyerah. Terus, kalo udah sukses juga jangan lupa untuk berbagi sama orang lain,” ujar Jemi untuk memotivasi peserta acara.

Presentasi proposal bisnis peserta setelah mengikuti workshop

Setelah mendengar tips dan trik dari Jemi Ngadiono, acara dilanjutkan dengan workshop membuat proposal bisnis yang juga akan dilombakan. Setiap tim dengan tiga orang anggota diberikan waktu 45 menit untuk membuat proposal kegiatan bisnis sosial yang akan mereka jalankan yang kemudian dipresentasikan dan dinilai oleh Jemi Ngadiono. Tiga tim terbaik akan diumumkan 16 April mendatang dan kegiatan bisnis terpilih selanjutnya akan dibantu realisasinya oleh Kompas Corner dengan bantuan dana sebesar Rp 2.000.000.

Tunggu perkembangan selanjutnya, ya!

Penulis : Kompas Corner / Adina Fayza Gayo

Penyunting : Kompas Corner / Nico Wiranito

Dokumentasi : Kompas Corner / Nathanael Pribady