Untuk pertama kalinya, lembaga pendidikan Sinarmas Worl Academy menggelar TEDxYouth di lingkungan sekolahnya di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (27/1). Sejumlah sosok yang hadir dalam konferensi TEDx itu tak sekadar berbagi ilmu, tetapi juga berbagi keprihatinan terhadap masyarakat Asmat.
TED adalah organisasi nirlaba yang ditujukan untuk menebarkan ide, biasanya dalam bentuk temu wicara yang singkat dan penuh makna. Presentasi sebagai bentuk berbagi itu pun hanya berlangsung tidak lebih dari 18 menit. TED yang berdiri pada tahun 1984 dikenal sebagai konferensi yang berfokus pada technology, entertainment dan design (TED). Hingga kini, TED mencakup topik yang lebih luas, dari sains ke bisnis hingga isu global yang dibawakan dalam ratusan bahasa.
Dalam TEDxYouth yang mengangkat tema “Engage, Act, Thrive”, Menteri Kesehatan Nila Djuwita Farid Moeloek sebagai pembicara pertama berbagi ilmu dalam pendekatan pentingnya hidup sehat. Bahkan, bukan hanya berbagi motivasi, keprihatinan terhadap kesehatan masyarakat Papua yang saat ini sedang menjadi banyak pembicaraan diangkat untuk mendorong tumbuhnya dokter-dokter yang siap melayani ke pelosok Indonesia.
Bagi Nila, Indonesia tidak hanya Pulau Jawa, Papua juga merupakan bagian dari Indonesia. Tanggung jawab sebagai menkes dirasakan cukup berat. Karena itu, generasi muda menjadi tumpuan untuk membesarkan Indonesia.
“Kita tidak boleh tidak bekerja keras. Tanggung jawab kita dalam menyelesaikan masalah kesehatan di Indonesia menjadi amanah yang berat sekali,” kata Nila.
Nila menunjukkan potret kehidupan masyarakat Indonesia dengan berbagai data, Nila tidak habis pikir. Begitu banyak anak muda yang belum tergerak untuk siap melayani menjadi dokter di pedalaman, seperti Papua. Memang, untuk menggapai satu kampung ke kampung lainnya, membutuhkan perjalanan yang cukup jauh dan memakan waktu, bahkan medan jalan yang sulit.
Sementara itu, perspektif politik untuk mengatasi persaoalan bangsa diangkat oleh Pendiri Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yusuf Wanandi. Sistem pendidikan yang baik dan sikap kritis mesti dimiliki orang muda.
Terkesima
Pembicara lainnya yang membuat hampir sebagian peserta terkesima adalah salah satu kreator animasi Lucasfilm, Ronny Gani. Sebagai generasi muda Indonesia, Ronny memegang peran penting dalam pengembangan karakter di film animasi, seperti The Avengers dan Transformers.
Kemudian, fotografer profesional Danny Tumbelaka. Tak sekadar menunjukkan berbagai karya fotonya, Danny juga menunjukkan kegigihan untuk bertekun pada passion dirinya, sekaligus gigih dalam menunjukkan sikap profesionalitasnya. Tak ada pantang menyerah, sampai akhirnya Danny bisa berkeliling Indonesia untuk membuahkan berbagai karya foto tentang kekayaan dan keindahan Indonesia.
“Generasi milenial ujung-ujungnya disebut generasi instan. Jangan patah semangat dulu mendengar tudingan itu. Sebab, sesungguhnya sebutan ‘instan’ pun mengandung adanya proses yang harus dilalui,” kata Danny.
Hanya bermodal awal kamera dengan rol film, Danny menunjukkan kegigihannya. Kamera bekas itu mengantarkannya pada karya-karya yang kini bisa dinikmati banyak orang. Terlebih, karya-karya fotonya sudah diterbitkan dalam berbagai buku. Semua berisi tentang keindahan Indonesia yang begitu kaya untuk diselami. Misalnya saja, tahun 2006, Danny memfokuskan karyanya pada tari tardisional yang begitu luar biasa ragamnya.
Stefanus Osa Triyatna/Kompas