Teaser Teater yang Unik dan Menarik

49
2688

Bosan dengan aktivitas weekend kamu yang hanya keluar-masuk bioskop setiap minggunya? Yuk coba lakukan aktivitas serupa dengan sedikit melakukan kilas balik ke masa di mana layar lebar masih jarang ditemui, alias menonton pertunjukan teater!

Sabtu (4/11), The Someday Project, menampilkan sebuah pertunjukan yang cukup unik jika dibandingkan dengan pementasan teater pada umumnya. The Someday Project merupakan komunitas teater di Jakarta gabungan dari tiga ekstrakulikuler teater dari 3 sekolah yaitu SEP Theatre (SMAN 78), Kuaterfilas (SMAN 112 Jakarta), serta Teater Delima (SMAN 85 Jakarta).

Tak mau kalah modern dengan dunia perfilman, mereka menampilkan  Tone In The Basket IV: The Anthem of Prophetiae yang merupakan teaser untuk pementasan besar pada tahun depan. Tahun lalu, teaser yang dibuat dengan konsep  cuplikan per adegan. Nah, tahun ini,  The Someday Project mencoba menggarap konsep musikal teaterikal, dengan menampilkan cuplikan-cuplikan terdiri atas lagu dan tarian dengan dibubuhi unsur perteateran, bukan lagi cuplikan dialog antar tokoh pada suatu adegan.

Sejak lahirnya The Someday Project pada tahun 2013, Tone In The Basket (TITB) sudah terlaksanakan sebanyak enam kali. Seluruhnya juga merupakan cuplikan dari beberapa pementasan besar dengan judul antara lain: A Whole New World (2012), A Whole New World 2.0 (2016), Legenda Balada Baladi (2017), Next Door Magic (2017), dan masih banyak lagi.

Kali ini, versi teaterikal dari teaser tersebut ditujukan untuk dua buah naskah, yakni Next Door Poetry dan Kisah Alambara. Kedua naskah tersebut berhasil digabungkan dalam satu pementasan, walaupun memiliki genre dan kisah yang berbeda.

“Biarpun anggota kami murni seluruhnya adalah anak SMA, mereka (tim penulis naskah) berhasil dengan sedemikian rupa mencari kesinambungan dari kedua cerita tersebut, sehingga bisa kami tampilkan dalam TITB kali ini.” ujar Ipit, selaku CEO The Someday Project, ketika ditemui di Graha Swara Universitas Tarumanegara sebelum pertunjukan, pekan lalu.

Ipit juga menuturkan, dewasa ini, eksistensi komunitas teater di kalangan anak muda tidak lah kalah populer dengan komunitas sinematografi. Ia beranggapan, dengan bergabung dengan sebuah komunitas teater dapat membawa dampak yang besar terkait peningkatan kreativitas serta kepercayaan diri seseorang. Oleh karena itu, komunitas teater pun masih sukses mempertahankan pamornya hingga saat ini.

Feel yang bisa didapatkan ketika menonton teater dan menonton film itu pasti berbeda. Kenapa harga sebuah pertunjukan teater itu lebih mahal, ya karena atmosfer yang didapatkan ketika menonton teater jauh lebih hidup. Teater juga nggak bisa ditonton berkali-kali dengan penyampaian yang persis sama, seperti selayaknya sebuah film.” ungkapnya kembali.

Nah, sudah penasaran kan dengan teater garapan anak muda masa kini? Jangan lupa terus ikuti media sosial dari The Someday Project untuk informasi mengenai pertunjukan mereka yang akan datang pada Tahun 2018 nanti, agar kamu bisa mengosongkan jadwal weekend untuk mencoba menonton pementasan teater ini!

 

 

 

 

Comments are closed.