Pada tanggal 28 Oktober 2017 lalu, kita memperingati hari Sumpah Pemuda yang diucapkan 89 Tahun lampau.
Hampir 1 Abad sudah lewat, banyak tantangan yang dihadapi oleh Indonesia, mulai dari sektor ekonomi hingga teknologi. Lima tahun belakangan perkembangan teknologi Indonesia kian pesat, terutama wadah jual-beli secara online.
Salah satu tempat belanja online yang sedang naik daun di Asia Tenggara adalah Shopee. Perusahaan ini mengakui bahwa pangsa pasar terbesarnya ada di Indonesia, maka dari itu dia berani menggelontorkan Rp 100 milliar untuk merawat hubungan antar pemangku kepentingan, terutama penjual-penjualnya.
Penjualnya didominasi oleh 70 persen anak muda, tentunya wadah ini sedang meningkat pesat jumlah jual-belinya, ditambah dengan konsistensi pemerintah Indonesia yang mendorong agar ekonomi digital terus ditingkatkan.
Ditemui di acara konfrensi pers pekan lalu, mereka menghadirkan Ihsan dan Lenny. Keduanya adalah penjual di wadah digital tersebut. Mereka adalah salah satu dari 70 persen penjual yang dilatih dan didekati dengan pendekatan langsung dengan menciptakan diskusi dua arah saat mereka bertemu. Melihat hal ini, maka tidak mungkin kedepannya akan tercipta banyak pengusaha-pengusaha muda di Indonesia.
Inisiasi yang diusung oleh perusahaan asal Singapura ini perlu kita apresiasi, karena dia menyiapkan pelatihan untuk para penjualnya, sehingga menjadi lebih terampil dan kegiatan komunitas.
“Kegiatan komunitas namanya Campus Shopee, di mana kita dapat bertemu dengan teman-teman pengusaha muda dari Shopee, di sana kita saling sharing, berbagi ilmu dan kita juga membagikan tips supaya mereka ke depannya dapat menjadi penjual yang lebih baik lagi” ujar Monica, Marketing Manager Shopee.
Langkah ini tentu akan menyita perhatian kita mengingat beberapa tahun mendatang Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, jadi para agent of change yaitu pemuda-pemudi perlu berlomba-lomba untuk menyiapkan diri dan memajukan Indonesia tentunya dengan dukungan pemerintah.