Pertunjukan musik hari ini dimulai sejak pukul 14.15 WIB dengan penampilan Indra Lesmana Keytar Trio di Lake Stage dan Mondo Gascaro di District Stage.
Ajang festival musik yang digelar kedua kalinya ini kebanjiran penampilan spesial. Ada Club 80’s yang membawakan single baru mereka, selain itu juga Slank yang akan membawakan lagu-lagu dari tujuh album awal. Tak mau ketinggal band bergenre pop tahun 1990-an, KLa Project yang membawa lagu-lagu lawas mereka.
KLa dibentuk oleh Katon, Lilo, Adi, dan Ari pada tahun 1988 di daerah Tebet, Jakarta. Mereka merilis album pertamanya “KLa” pada tahun 1989 yang mencetak hits seperti “Rentang Asmara”, “Tentang Kita”, “Waktu Tersisa”, dan “Laguku”. Pada tahun 1991, KLa meluncurkan album keduanya bertajuk “Kedua” di mana terdapat lagu monumental “Yogyakarta”. Sementara album ketiga (Pasir Putih – 1992) mereka mencetak hits seperti “Tak Bisa Ke Lain Hati” dan “Belahan Jiwa”.
Meskipun saat itu musik KLa Project lebih maju dari zamannya, karena musik dengan irama melayu masih populer, mereka berhasil mencuri hati banyak pendengar musik. Mereka pun memiliki basis penggemar yang menamakan diri KLanis.
“Yogyakarta” adalah salah satu lagu fenomenal mereka yang sampai saat ini masih sering terdengar. Liriknya yang ringan, membuat lagu yang mengambil judul salah satu kota besar di Tanah Air itu, membuat Jogjakarta cukup akrab di telinga pecinta musik di Indonesia.Tampil di hari terakhir gelaran festival musik yang berlangsung selama tiga hari itu, mereka pun memersembahkan Jogjakarta kepada para penggemarnya yang memenuhi area Dinamic Stage. Tanpa dikomando oleh band idola mereka, para penonton yang sebelumnya asyik menikmati lagu-lagu Kla dengan duduk-duduk, spontan berdiri dan mendekat ke depan panggung.
“Yogyakarta” merupakan salah satu lagu hits yang dibawakan mereka saat tampil selama sekitar satu jam, dari pukul 21.30 sampai pukul 22.30. KLa pun memanjakan para penggemarnya lewat beberapa lagu top lainnnya, di antaranya “Menjemput Impian”, “Terkenang”, “Gerimis”, serta sejumlah lagu populer lainnya.
“Musik itu tidak mengenal usia. Meskipun lagu-lagu ini mungkin muncul saat jaman orang tua kalian, tapi tetap bisa dinikmati oleh kalian,” kata Katon Bagaskara, sang vokalis dari atas pangung.
“Asyik enggak? Terus terang saya bangga, bangga, bangga banget dengan event Synchronize Fest ini. Musik Indonesia bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri,” papar dia saat masa jeda.
Setelah Kla Project, di panggung yang sama hadir band fenomenal Indonesia, Slank. Kaka dan kawan-kawan tampil sebagai band penutup selama sekitar 1,5 jam dari pukul 23.00—00.30 WIB.