Berinteraksi Dalam Hujan Komunitas

0
283

Tak mudah, untuk mengumpulkan semua komunitas yang ada di sebuah kota. Butuh waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan mereka. Seperti halnya, yang dilakukan komunitas Bogor Ngariung. Komunitas yang berdiri sejak 8 maret 2015 ini, bertujuan untuk menkolaborasikan antar komunitas yang berasal dari Kota Bogor. Robby Firliando (25) salah seorang koordinator yang bisa mengumpulkan banyak komunitas yang ada di Kota Bogor.

Menurutnya, butuh waktu hampir satu tahun untuk bisa mengumpulkan 32 komunitas yang ada di Kota Bogor. “Enggak gampang, untuk bisa mengumpulkan komunitas sebanyak ini, soalnya setiap komunitas punya acara masing-masing,” kata Robby Filriandoko (25) saat ditemui di kawasan Gor Pajajaran, Bogor, Jawa Barat, Minggu (1/10). Pada hari itu digelar acara Bogor Hujan Komunitas.

Dalam acara yang sudah berjalan selama dua hari ini, banyak penampilan-penampilan yang dihadirkan oleh komunitas di Bogor. Tak ketinggalan, Wali Kota Kota Bogor Bima Arya pun ikut memeriahkan acara itu.

Yang mengejutkan, beberapa komunitas membuat kolaborasi apik untuk mendidik masyarakat tentang sampah. Salah satunya adalah cek kesehatan di Bank Sampah, kolaborasi ini dilakukan oleh Komunitas Peduli Katulampa (Kompak) dengan ekskul kesehatan dari Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Bogor.

Pengunjung mengantri untuk melakukan cek kesehatan dengan menukarkan sampah di sekitar acara, Minggu (1/10).

Di sini pengunjung bisa mencoba kesehatan dengan menukarkan sampah yang ada di lingkungan acara. Barang yang bisa ditukarkan, antara lain, botol plastik, gelas plastik, dus, dan barang lainnya yang bisa didaur ulang.

Dengan paket yang sudah ditentukan pengunjung bisa cek kesehatan, seperti, gula darah, kolestrol, dan penyakit lainnya. Tergantung berapa banyak sampah yang bisa dikumpulkan. “Ya, intinya sih supaya pengunjung gak buang sampah sembarangan,” kata Hamdi Najarudin sembari menjaga standnya.

Masih banyak komunitas yang bergabung ke dalam Bogor Hujan Komunitas. Seperti, Komunitas Dongeng Kota Hutan, Urban Sekolah, Sekolah Bersama Yu, dan yang lainnya. Untuk tahun ke depannya, mungkin akan lebih meriah ketimbang dari tahun ini. “Ya, kami akan buat acara ini setahun sekali, untuk menjalin silaturahmi antar komunitas,” kata Robby.

Syarat untuk bisa tergabung ke dalam Komunitas Bogor Ngariung ini, antara lain, asli orang Bogor, minimal komunitasnya sudah berjalan selama satu tahun, memiliki tujuan yang sama, harus ikut ngumpul setiap minggu, gabung diskusi, dan ikut nimbrung, dan yang terpenting ulah pasea.

Penulis dan Fotografer: Mohammad Aftah, Mahasiswa Universitas Garut