Berburu CD di Synchronize Fest 2017

0
604

Buat para penggemar musik, Synchronize Fest 2017 bukan hanya sekedar menikmati penampilan para musisi Indonesia tetapi juga waktunya berburu compact disc/cakram padat (CD) dari album musisi idolanya. Nah, kehadiran booth label musik Demajors menjadi salah satu jawaban. Demajors menempati salah satu booth di ajang festival musik yang digelar 6-8 Oktober 2017 itu.

Demajors merupakan sebuah perusahaan rekaman musik asal Indonesia yang sudah bergerak sejak tahun 2000. Sekarang label musik ini bekerja sama dengan Dyandra Promosindo lewat acara Synchronize Fest untuk memadukan musisi tanah air dari berbagai genre dan mengapresiasi talenta mereka.

Toko Demajors menjual berbagai macam CD dari artis dan band yang kebanyakan adalah musisi lokal Indonesia. Genrenya pun beragam dari Indie-Pop, Indie-Rock, Jazz, Reggae, Electronic, Rock, dan lainnya.

Salah satu album yang dijual di toko Demajors yaitu album milik Tulus. Foto : Benediktus Tandya Pinasthika

Tulus adalah salah satu penyanyi ternama yang ikut ambil bagian dalam kiprah Demajors. Sebagai perusahaan rekaman, Demajors tidak melulu berhubungan dengan rekaman tapi juga “titip edar” alias distributor album melalui toko Demajors itu sendiri.

Unsur Pembeda

David Karto, salah satu pendiri perusahaan rekaman musik Demajors. Foto : Benediktus Tandya Pinasthika

“Pengembangannya sekarang ke arah radio streaming dan bikin off air,” ujar David Karto sebagai salah satu pendiri Demajors. Pendiri lainnya Adhi Djimar dan Maheswara.

Dekorasi yang mempercantik dan menarik perhatian pengunjung toko musik Demajors. Foto : Benediktus Tandya Pinasthika

David Karto kembali mengatakan bahwa Demajors memiliki sesuatu yang tidak biasa dan membedakan perusahan rekaman miliknya dengan perusahan rekaman yang sudah besar.

“Kalau dari sisi kita sih, kami punya spirit dari local movement-nya, terus kami juga punya passion di musik. Ada yang berbasis dari musisi dan produser. Jadi background-nya memang kuat di musik,” kata David Karto sambil menikmati suasana Synchronize Fest 2017.

Bahkan Demajors membuka peluang bagi musisi-musisi baru dengan bakat terpendam untuk bergabung dengan perusahaan rekaman ini.

“Kalau kita akan bertemu dengan mereka (musisi-musisi baru) dalam suatu pekerjaan, why not?” ujar David Karto dengan antusias.

Pilih yang asli

Salah satu pengunjung toko musik Demajors di Synchronize Fest 2017. David Karto, salah satu pendiri perusahaan rekaman musik Demajors. Foto : Benediktus Tandya Pinasthika

Mega salah satu pengunjung toko Demajors memang sengaja datang untuk membeli album dari The Adams.

“Sudah beberapa kali sih beli di sini, tahun lalu pas Synchronize Fest dan Java Jazz,” kata Mega sambil memilih album yang ingin dibelinya.

Mega hanyalah salah satu dari sekian banyak pengunjung yang masih mengapresiasi musisi tanah air lewat pembelian album.

“Kalau download kan itu pembajakan. Jika kita mau apresiasi mereka ya beli merchandise sama CD yang original atau nonton acara off air kayak ini (Synchronize Fest),” tuntas Mega.

Senada dengan Mega, Maudya juga membeli album di Demajors sebagai bentuk dukungan kepada musisi. “Mungkin itu salah satu cara kita buat support mereka (musisi),” kata Maudya selagi melihat berbagai jenis album.

Penulis dan Fotografer : Benediktus Tandya Pinasthika (SMA Kolese Kanisius)